Multiverse, Pandangan yang Meyakini Adanya Alam Semesta Lain atau Dunia Paralel

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Senin, 7 Februari 2022 16:11 WIB

Ilustrasi bintang mirip matahari, Kronos, yang diduga melahap 15 planet berbatu seukuran Bumi. Kredit: NASA/JPL-Caltech/R. Hurt

TEMPO.CO, Jakarta - Konsep dunia paralel atau multiverse kian diperbincangkan, salah satunya karena pengaruh genre film yang bertema fiksi ilmiah (science fiction). Beberapa film itu, seperti Another Earth (2011), Parallels (2015), Doctor Strange (2016), serial drama Korea The King: Eternal Monarch (2020), dan Train (2020)

Mengutip Britannica, multiverse merupakan kumpulan hipotesis yang menyatakan bahwa alam semesta yang dihuni manusia saat ini bagian kecil dari multisemesta. Pandangan mengenai multiverse menjelaskan, ada alam semesta lain di antara ratusan miliar galaksi dan bintang yang tidak terhitung jumlahnya.

Alam semesta itu berjalan secara terkhusus dengan hukum fisika, kumpulan bintang dan galaksinya, bahkan mungkin dengan peradaban cerdas. Konsep tentang multiverse muncul dalam beberapa bidang fisika dan filsafat. Dari sekian banyak pendapat tentang multiverse yang paling menonjol adalah teori inflasi. Adapun teori itu menggambarkan hipotesis tentang peristiwa yang terjadi ketika alam semesta dihuni manusia ini sekarang masih muda.

“Inflasi alam semesta kita diperkirakan telah berakhir sekitar 14 miliar tahun yang lalu,” kata Heling Deng, ahli kosmologi dari Arizona State University seperti dikutip dari Live Science.

Deng menjelaskan, yang dimaksud berakhir 14 miliar tahun lalu, bukan berarti kemerosotan atau inflasi di alam semesta lain. Ada kemungkinan, bahwa inflasi, bahkan saat ini masih berlangsung di alam semesta lain. Berdasarkan teori inflasi, setiap alam semesta akan muncul secara terkhusus terkait hukum fisika, kumpulan partikelnya, pengaturan gaya, dan nilai konstanta fundamental.

Advertising
Advertising

Ilmuwan dari Blue Marble Space Institute of Science, McCullen Sandora menjelaskan, bukti terbesar dari multiverse adalah adanya kehidupan cerdas yang mampu melakukan pengamatan kosmologis. Menurut dia, berbagai aspek tertentu dalam alam semesta sekarang ini seperti umur panjang, karbon yang melimpah, dan ketersediaan cahaya untuk fotosintesis. Itu merupakan keistimewaan karena memungkinkan adanya kehidupan.

Multiverse menawarkan satu penjelasan mengapa semua fitur ini menguntungkan di alam semesta kita. Itu bahwa alam semesta lain juga ada,” kata McCullen Sandora.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: 19 Galaksi Ditemukan Tanpa Materi Gelap, Ancam Teori Alam Semesta

Berita terkait

Profil Fakultas Geografi UGM Peraih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024

12 hari lalu

Profil Fakultas Geografi UGM Peraih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024

Fakultas Geografi UGM peringkat 1 di Indonesia versi QS WUR 2024. Berikut profil fakultas ini.

Baca Selengkapnya

9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

41 hari lalu

9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

41 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

42 hari lalu

Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.

Baca Selengkapnya

Inilah Definisi Kebahagiaan Hidup dari Beberapa Ahli dan Filsuf

55 hari lalu

Inilah Definisi Kebahagiaan Hidup dari Beberapa Ahli dan Filsuf

Para filsuf ada yang menyebut kebahagiaan tergantung diri sendiri, dibuat oleh diri sendiri, dan belajar untuk tidak rakus terhadap keinginan.

Baca Selengkapnya

Damardjati Supadjar: Bapak Filsafat Jawa dan Kearifan Lokal, Pendiri Pusat Studi Pancasila UGM

16 Januari 2024

Damardjati Supadjar: Bapak Filsafat Jawa dan Kearifan Lokal, Pendiri Pusat Studi Pancasila UGM

Eks Guru Besar Fakultas Filsafat UGM, Damardjati Supadjar dikenal sebagai peletak dasar filsafat Jawa yang berbasis pada kearifan lokal. Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

20 Desember 2023

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

Para astronom meyakini lubang hitam lahir dari runtuhnya bintang-bintang raksasa.

Baca Selengkapnya

Bernalar Berdaya Menjawab Keresahan Gen Z

15 Desember 2023

Bernalar Berdaya Menjawab Keresahan Gen Z

Tujuan program ini adalah menjawab kekhawatiran Gen Z mengenai identitas diri, cita-cita, dan masa depan.

Baca Selengkapnya

Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

15 November 2023

Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

Semburan sinar gamma di galaksi jauh mengganggu atmosfer bagian atas bumi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Agnostik, Samakah dengan Ateisme?

2 November 2023

Apa Itu Agnostik, Samakah dengan Ateisme?

Meskipun sebagian orang kerap menyamakan ateisme dengan agnostik, tetapi kedua aliran tersebut sangat berbeda. Lantas, apa itu agnostik?

Baca Selengkapnya