Tiada Listrik PLN, Nelayan Kondangmerak Andalkan PLTS Atap untuk Bikin Es

Selasa, 8 Februari 2022 13:04 WIB

Panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pantai Kondangmerak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Jumat, 21 Januari 2021. (TEMPO/Abdi Purmono)

TEMPO.CO, Malang - Sejak awal Januari tahun ini Kelompok Nelayan Bina Karya Mina di di kawasan Pantai Kondangmerak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dapat membangun delapan panel pembangkit listrik tenaga surya (PTLS) atap.

Pembangunannya didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, bekerja sama dengan lembaga konservasi dan pemberdayaan masyarakat Sahabat Alam atau Salam Indonesia dan sukarelawan Rumah Mandiri Energi.

Menurut Ketua Kelompok Nelayan Bina Karya Mina Aral Subagyo, sebenarnya PLTS atap bukan barang baru bagi warga Kondangmerak. Sebagian kecil keluarga telah memakai PLTS atap bantuan Pemerintah Kabupaten Malang.

Namun, warga tidak mendapat pengetahuan memadai tentang tata cara penggunaan dan pemeliharaan listrik bermodul fotovoltaik tersebut. Lama-lama banyak PLTS atap yang rusak dan tiada warga yang mampu memperbaikinya sehingga PLTS bantuan pemerintah daerah setempat itu pun terbengkalai.

Alhasil, mayoritas nelayan kapok menggunakan PLTS karena ketiadaan edukasi dan pendampingan dari pemerintah daerah. Mereka beranggapan penggunaan PLTS sama saja dengan setrum PLN. Padahal, ujar Subagyo, PLTS juga penting untuk mendukung Indonesia menjadi negara mandiri energi dengan berbasis penggunaan energi baru terbarukan atau EBT.

Advertising
Advertising

“Akhirnya warga kembali sepenuhnya menggunakan genset. Tentu saja biaya produksi yang dikeluarkan kembali membengkak,” kata Subagyo, Jumat, 21 Januari 2022.

Pendiri sekaligus Ketua Salam Indonesia Andik Syaifudin mengaku sempat kepayahan meyakinkan para nelayan untuk kembali menggunakan PLTS. Andik beruntung gampang dipercaya warga Kondangmerak lantaran sudah 11 tahun mendampingi mereka. Andik dan kawan-kawan juga menggaransi takkan melepas begitu saja pengelolaan PLTS yang dibangun. Warga dilatih untuk mampu mengoperasikan sampai memperbaiki kerusakan PLTS.

Sukarelawan Salam Indonesia dan Rumah Mandiri Energi rutin bergantian mengunjungi Kondangmerak untuk bersilaturahim sekaligus mengecek kondisi PLTS.

Andik menjelaskan, sistem PLTS atap tersebut dipusatkan di sebuah bangunan sederhana berukuran 16 meter persegi. Sistem PLTS ini mencakup modul panel surya, sambungan listrik, modul kontrol, inverter, sistem pengaman, dan lampu. Bagian ruangan berisi inverter, baterai, dan satu buah kulkas. Bangunannya beratapkan 8 lembar panel surya.

PLTS atap tersebut mampu menghasilkan daya 3.400 watt. Seluruh setrum yang didapat dipakai untuk membuat es batu, belum dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik penerangan rumah dan jalan karena es batu jadi kebutuhan pokok nelayan.

“Mereka makin percaya dan mantap menggunakan PLTS setelah pasokan listrik stabil. Malah mereka sangat berharap produksi es batu diperbesar sesuai kebutuhan nelayan,” kata Andik, seraya menambahkan kehadiran PLTS atap juga sangat mendukung kegiatan wisata kuliner di Kondangmerak.

Suhariati, pemilik warung makan di Pantai Kondangmerak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sedang mengambil es batu dari kulkas di rumah PLTS. TEMPO/Abdi Purmono

Subagyo dan Andik kompak menyatakan, kehadiran PLTS bisa menghemat biaya belanja keluarga nelayan. Biaya besar hanya dikeluarkan saat membangun PLTS. Nyaris tiada biaya yang dikeluarkan pasca-pembangunan PLTS kecuali cuma biaya perawatan yang tergolong murah.

Subagyo dan Andik bertekad memperbesar kapasitas produksi rumah PLTS. Ruangan PLTS masih cukup diisi dengan dua-tiga lemari es baru. Setelah dihitung, daya listrik yang dihasilkan pun cukup untuk menyalakan dua lemari es secara bergantian.

“Target kami, Kondangmerak bisa jadi kampung nelayan yang benar-benar mandiri engeri berbasis EBT supaya bisa menghemat biaya belanja atau biaya produksi nelayan sehingga kesejahteraan mereka terus meningkat,” ujar Andik.

Baca:
Berharap PLTS Bertahan Puluhan Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

3 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

4 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

12 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

12 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

13 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

14 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

18 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

20 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya