Covid-19, Sinovac Ungkap Garap Vaksin Baru Isi Multivarian

Reporter

Antara

Selasa, 8 Februari 2022 22:55 WIB

Pekerja bagian produksi Sinovac Biotech Ltd berada di pabrik barunya di kawasan Daxing, Beijing, China, Selasa, 18 Januari 2022. Beroperasinya pabrik baru tersebut, Sinovac mampu menghasilkan tiga hingga empat miliar dosis vaksin Covid-19 per tahun. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

TEMPO.CO, Beijing - Sinovac Biotech Ltd. menyatakan menantikan kolaborasi lebih lanjut dengan Indonesia dalam pengembangan vaksin, terutama dalam menghadapi Covid-19 varian Omicron. Penelitian masih terus dilakukan Sinovac di Cina untuk mendapatkan vaksin CoronaVac yang efektif terhadap Omicron ataupun multivarian.

Meng Weining, Presiden Sinovac Life Sciences Ltd., mengungkap itu dalam keterangan yang diberikannya kepada pers daring, Selasa 8 Februari 2022. "Kami punya rencana jangka panjang dan kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan di Indonesia," kata Weining.

Seperti diketahui, Indonesia adalah satu di antara negara di luar Cina yang menjadi lokasi uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac, CoronaVac. Vaksin ituu diyakinkannya aman digunakan untuk masyarakat di segala usia dan berisiko tinggi. Penyimpanannya pun mudah karena teknik vaksin dari virus inaktif yang digunakan tidak membutuhkan kondisi suhu tertentu.

Kapasitas produksi Sinovac di tiga pabriknya di Kota Beijing dan Provinsi Liaoning mencapai 13 juta dosis CoronaVac per hari sehingga Meng optimistis bisa memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Sejak Januari 2021 sampai saat ini, Sinovac telah mendistribusikan lebih dari 280 juta dosis vaksin ke Indonesia.

Profesor virologi dari Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, menduga vaksin multivarian yang terbaru akan dikembangkan Sinovac menggunakan virus inaktif varian Wuhan, Delta dan Omicron. Atau, apapun isi kombinasi varian virus dalam vaksin itu, dia mengatakan, perlu memperhatikan faktor major epitope atau bagian yang menginduksi antibodi penting.

Advertising
Advertising

"Tergantung varian baru itu. Kalau berubah di major epitope (mutasi), vaksin itu juga tak mampu (tidak efektif)," kata Mahardika.

Mahardika mengatakan varian Covid-19 berikutnya yang akan muncul di tengah masyarakat tidak akan bisa diprediksi. Meski begitu dia meyakini bahwa semua vaksin yang tersedia saat ini memiliki kemampuan menekan risiko gejala berat pada seseorang yang terpapar SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.

"Vaksin tak ada yang sempurna, efektif menekan risiko 90 persen saja sudah sangat baik," katanya sambil menambahkan bahwa upaya terbaik bagi masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19 saat ini adalah dengan menghindari kerumunan.

Baca juga:
Satu Korban Bus Maut Bantul Suspect Covid-19, Seisi Bus Berstatus Kontak Erat


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya