Fenomena Hujan Es di Negeri Tropis dan Indikasinya Menurut BMKG

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 Februari 2022 08:20 WIB

Ilustrasi hujan es. euronews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan es yang dalam Ilmu Meteorologi disebut dengan hail merupakan jenis presipitasi yang terdiri dari bola-bola atau air yang berada di atmosfer.

Saat tetesan air membeku bersamaan di atas awan badai yang dingin terbentuklah hujan es. Hujan es dapat terjadi di negara subtropis dan juga daerah ekuator (khatulistiwa). Baru-baru ini hujan es yang menjadi fenomena langka di daerah tropis terjadi.

Melansir dari www.bmkg.go.id fenomena hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Ketika masa pancaroba musim, kejadian hujan lebat atau hujan es yang disertai dengan kilat atau petir serta angin kencang dalam waktu singkat, lebih banyak terjadi.

Fenomena Hujan Es di Negeri Tropis

Indikasi dari terjadi peristiwa hijan es di beberapa negara tropis tersebut ialah:

1. Udara pada malam satu hari sebelumnya sampai pagi harinya terasa sangat panas dan gerah yang diakibatkan oleh adanya radiasi matahari yang cukup kuat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembapan yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).

Advertising
Advertising

2. Dari pukul 10.00 pagi tampak tumbuh awan Cumulus yakni awan putih yang berlapis-lapis. Di antara awan itu terdapat satu jenis awan yang memikiki batas tepi yang sangat jelas menjulang tinggi serupa bunga kol, dengan warna abu-abu. Tahap selanjutnya yaitu awan tersebut akan berubah warna dengan cepat menjadi abu-abu atau hitam, awan ini dikenal dengan nama awan Cb (Cumulonimbus).

3. Pepohonan yang berada disekeliling Anda, dahan atau rantingnya akan mulai bergoyang secara cepat. Di situ juga akan terasa adanya sentuhan udara dingin. Hujan yang pertama kali turun biasanya adalah hujan deras yang tiba-tiba. Adapun jika hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lokasi Anda.

4. Ketika musim pancaroba tidak terjadi hujan selama satu hingga tiga hari berturut-turut, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang.

Dilansir dari www.nationalgeographic.org hujan es adalah jenis presipitasi, atau air di atmosfer. Hujan es dapat berbentuk bulat atau bergerigi dengan sebagin besarnya berukuran antara lima milimeter dan 15 sentimeter dengan diameter. Hujan es bukan merupakan tetesan air hujan yang membeku, sebab hujan es sebetulnya jatuh sebagai benda padat. Hujan es terbentuk oleh lapisan air yang menempel dan membeku di awan besar.

Selama badai, tetesan beku akan mulai jatuh dari awan tapi oleh angin kencang akan didorong kembali ke awan. Saat hujan es diangkat akan mengenai tetesan air cair. Tetesan-tetesan itulah yang kemudian akan membeku menjadi batu es, menambahkan lapisan lain ke dalamnya. Akhirnya hujan es akan jatuh ke bumi saat terlalu berat untuk tetap ada di awan, atau saat arus naik berhenti atau melambat.

Daerah-daerah tertentu di dunia mendapat hujan es lebih banyak daripada yang lainnya. Pada 1888, badai hujan es yang sangat mematikan terjadi di Moradabad, India yang menewaskan lebih dari 250 orang. Cina juga sering mengalami badai hujan es, seperti yang terjadi di bagian Barat Tengah Amerika Serikat.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Mengapa Hujan Es Bisa Terjadi di Indonesia? Begini Penjelasannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

1 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

2 hari lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

3 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

4 hari lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

5 hari lalu

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

6 hari lalu

Prediksi Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Ada Tiga Hari dengan Potensi Hujan Besar

BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Jawa Barat bakal berkurang selama sepekan, 13-19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Cuaca, Ada Gempa di Balik Bencana Banjir Lahar Sumbar

6 hari lalu

Bukan Cuma Cuaca, Ada Gempa di Balik Bencana Banjir Lahar Sumbar

BMKG menyerukan waspada bencana banjir lahar Gunung Marapi, banjir bandang, dan longsor di Sumbar sampai sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

7 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

9 hari lalu

BMKG: Lebih Sedikit Wilayah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Sirkulasi siklonik dan konvergensi pengaruhi cuaca hari ini. wilayah mana berpotensi hujan lebat?

Baca Selengkapnya

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

9 hari lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya