Pantau Ancaman Tsunami Gunung Anak Krakatau, Badan Geologi Usul Pasang Buoy

Rabu, 9 Februari 2022 19:25 WIB

Erupsi Gunung Anak Krakatau, Kamis, 4 Februari 2022. Dari pantauan Badan Geologi Kementerian ESDM, anak Gunung Krakatau terus menghembuskan awan hitam sejak pukul Jumat pagi. Foto: PVMBG

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan Gunung Anak Krakatau adalah salah satu gunung api di Indonesia yang letusannya berpotensi membangkitkan tsunami.

“Sejarah mencatat korelasi gunung api dengan terjadinya tsunami ini di mana terjadi kejadian yang paling baru adalah erupsi Gunung Anak Krakatau, yaitu pada tahun 2018,” kata dia, dalam konferensi pers daring, Rabu, 9 Februari 2022.

Eko mengatakan, erupsi Gunung Anak Krakatau memiliki karakteristik mirip Gunung Api Tonga di Selandia Baru, yakni berpotensi memicu tsunami, kendati saat ini kemungkinan tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau relatif kecil.

“Memang karakteristik kedua gunung api ini identik, namun berdasarkan data pemantauan terkini kemungkinan terjadinya itu sangat kecil. Ini ada beberapa alasan. Yang pertama volume intrusi magma di Gunung Api Anak Krakatau saat ini belum besar, ini terindikasi dari rekaman seismik atau deformasi dari catatan gas SO2-nya,” kata Eko.

Namun, erupsi bukan satu-satunya pemicu tsunami yang bisa dihasilkan dari Gunung Anak Krakatau. Pada tahun 2018 misalnya terjadi longsoran tubuh gunung api tersebut yang memicu tsunami.

Advertising
Advertising

“Secara historis longsoran Gunung Anak Krakatau yang terjadi ketika ketinggian puncaknya melebihi 300 meter di atas permukaan laut ini terjadi pada 2019 kemarin. Ini akibat dari ketidakstabilan lereng ini runtuh atau longsor pada ketinggian 300 meter. Saat ini mungkin ketinggiannya masih 100 meter. Ini kemungkinan kecil bisa menimbulkan hal yang sama seperti terjadi di Tonga,” kata Eko.

Eko mengatakan Badan Geologi telah mengirim tim tanggap darurat untuk melakukan evaluasi data terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau. Pekan lalu misalnya, gunung tersebut erupsi. Badan Geologi juga berkoordinasi dengan sejumlah lembaga terkait aktivitas gunung tersebut di antaranya dengan BMKG, serta BPBD setempat. Hasilnya sejumlah rekomendasi.

Pertama, penguatan pemantauan aktivitas Gunung Anak Krakatau termasuk potensi longsor di tubuh gunung api tersebut dengan dilakukan secara menerus memanfaatkan data dari citra satelit serta GPS. Kedua, longsoran tubuh gunung tersebut bisa dipicu oleh aktivitas tektonik, erupsi gunung api, serta longsor pada lereng bawah laut.

“Oleh karena itu saran dalam hal ini untuk penguatan Early Warning System adalah dengan menempatkan tide gauge dan buoy pada pulau terdekat Gunung Anak Krakatau sehingga potensi terjadinya tsunami dapat diketahui sebelum gelombang tsunami sampai ke pantau yang berpotensi menimbulkan korban jiwa,” kata Eko.

Tide gauge atau buoy tersebut adalah alat yang memantau naik turunnya permukaan air laut untuk memantau tsunami.

Eko mengatakan Badan Geologi saat ini memutuskan masih mempertahankan status aktivitas Gunung Anak Krakatau di Level 2 atau Siaga. “Kegiatan saat ini memang belum perlu menaikkan status. Dan tim masih melakukan evaluasi data secara menyeluruh untuk mengestimasi ancaman bahaya ke depannya,” kata dia.

Gunung Anak Krakatau terpantau erupsi pada 4-6 Februari 2022 dengan teramati aktivitas letusan dengan kolom asap dengan ketinggian berkisar 800-2000 meter di atas puncak. Aktivitas kegempaan sejak pertengahan Desember 2021 mengindikasikan terjadinya suplai magma kendati intrusi magma menuju permukaannya terpantau relatif belum besar. Data citra satelit menunjukkan indikasi terjadinya aktivitas magmatik.

“Namun demikian anomali termal belum teramati satelit. Artinya aktivitas yang terjadi di dominasi oleh aktivitas eksplosif lontaran material piroklastik, daripada aktivitas efusif yang berupa aliran lava. Selanjutnya data deformasi dari satelit belum mengindikasikan perubahan yang signifikan. Data tiltmeter yang kami pasang di lapangan ada deformasi permukaan dari Gunung Api Anak Krakatau, namun belum menunjukkan hal yang signifikan,” kata Eko.

Eko mengatakan, mengenai erupsi Gunung Anak Krakatau dan aktivitas gempa bumi yang terjadi, seperti gempa Banten yang terjadi belum lama, kesimpulan sementara tidak berkaitan.

“Kami melihat berdasarkan data pemantauan menunjukkan kondisi overpressure di Gunung Anak Krakatau ini terjadi sebelum gempa Banten. Jadi gempa bumi global dengan kekuatan besar yang memicu erupsi gunung api kalau kita lihat hanya sekitar 0,4 persen saja. Dengan catatan gunung api yang mengalami erupsi berada pada kondisi overpresur sebelumnya. Sebelum ada gempa ini kondisinya sudah overpressure,” kata Eko.

Eko mengatakan, Gunung Anak Krakatau bukan satu-satunya gunung api yang erupsinya menimbulkan tsunami di Indonesia. “Saat ini terdapat sembilan gunung api yang berpotensi membangkitkan tsunami jika terjadi erupsi,” kata dia.

Sembilan gunung api tersebut adalah Gunung Anak Krakatau (Selat Sunda), Tambora (NTB), Ile Werung/Hobalt (NTT), Rokatenda (NTT), Ruang (Sulut), Awu (Sulut), Gamkonora (Malut), Teon (Maluku), serta Gamalama (Maluut/Ternate). Gunung Ile Werung/Hobalt terhitung yang terbanyak menghasilkan tsunami yakni tercatat sudah tiga kali pada tahun 1973, 1979, serta 1983. Setelah itu disusul Gunung Anak Krakatau sebanyak dua kali, yakni 1883, serta 2018.

Baca:
BNPB: Gunung Anak Krakatau Erupsi 9 kali, Hindari Radius 2 Kilometer

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

2 jam lalu

Badan Geologi Catat Dua Erupsi Kecil di Gunung Ruang

Badan Geologi mencatat dua letusan kecil di Gunung Ruang, Rabu 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

16 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

3 hari lalu

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

Kondisi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Selatan masih dalam status awas atau level IV hingga Sabtu, 4 Mei 2024. Pemerintah mengatakan ada 301 keluarga yang akan direlokasi akibat semburan abu vulkanik itu.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

Operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali dibuka setelah sempat ditutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

3 hari lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

5 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

5 hari lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

5 hari lalu

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengevakuasi 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

6 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya