Kementerian Pendidikan Angkat 4 Isu di G20, Dunia Kerja Pasca Pandemi Jadi Fokus

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Rabu, 9 Februari 2022 19:42 WIB

Ilustrasi G20. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Iwan Syahril mengatakan Indonesia akan mengangkat empat prioritas pendidikan dan kebudayaan pada presidensi G20 mendatang.

“Dalam presidensi G20, Kemendikbudristek akan memimpin kelompok kerja pendidikan G20 atau education working group. Tahun lalu, di bawah Presidensi Italia selaku pimpinan G20 telah dibahas mengenai isu learning poverty dan ketimpangan akses pendidikan selama pandemi Covid-19,” ujar Iwan dalam acara “Kick Off G20 on Education and Culture” yang dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan pada Rabu, 9 Februari 2022.


Iwan mengatakan Indonesia berpandangan inisiatif yang dilakukan pada tahun sebelumnya harus diperkuat, sehingga dapat dipulihkan dan menjadi lebih baik lagi dari masa sebelum pandemi. Negara G20, lanjut dia, harus bahu-membahu dalam mengatasi ketimpangan akses pendidikan pasca Covid-19.

Advertising
Advertising

Terdapat empat empat isu pendidikan yang akan dibahas selama presidensi Indonesia. Pertama adalah mengenai isu pendidikan yang berkualitas atau universal quality education. Isu tersebut diangkat dari tantangan dan pemerataan akses pendidikan di semua tingkatan, khususnya untuk kelompok-kelompok rentan dalam upaya pemulihan Covid-19. "Isu ini juga bentuk komitmen Indonesia dalam mewujudkan akses pendidikan yang berkualitas untuk semua sesuai dengan SDG’s keempat,” terang dia.


Kedua adalah digital technologies in education atau teknologi digital dalam pendidikan. Iwan mengatakan Indonesia ingin menajamkan diskusi dan solusi tentang bagaimana teknologi digital sebagai jawaban atas pemerataan akses dan keadilan sosial pada bidang pendidikan.

Ketiga adalah solidarity and partnerships atau solidaritas dan kemitraan. Isu tersebut berkaitan dengan kearifan bangsa Indonesia yaitu gotong royong. "Kita menawarkan kearifan bangsa Indonesia sebagai bagian dari re-imagining the future, karena kita percaya hanya dengan saling bekerja sama dan saling mendukung dapat menyelesaikan berbagai permasalahan global,” kata dia.

Keempat, adalah the future of work post Covid-19 atau masa depan dunia kerja pasca Covid-19. Kementerian Pendidikan berpandangan bahwa kebutuhan dunia kerja pasca pandemi Covid-19 mengalami perubahan. Oleh karena itu, Iwan mengatakan dunia perlu melakukan perubahan bagaimana pendidikan dapat memiliki jawaban atas tantangan dunia pada masa depan.

Kementerian Pendidikan, kata Iwan, mengajak segenap pemangku kepentingan untuk saling berkolaborasi dan saling menguatkan. “Indonesia akan menunjukkan bahwa budaya gotong royong akan menjadi inspirasi bagi dunia untuk sama-sama pulih dan membangun dunia yang lebih baik,” katanya.


Baca juga:

Sederet Persoalaan Usai Nadiem Beri Diskresi PTM 50 Persen

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

5 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya