Kisruh SE Wajib Vaksin Anak di Padang, Puluhan Orang Tua Melapor ke Ombudsman

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Kamis, 10 Februari 2022 16:18 WIB

Siswa menutup mata saat mengikuti vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun di SD Negeri 2 Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 14 Januari 2022. Vaksinasi yang digelar oleh Polrestabes Palembang tersebut sebagai upaya percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Palembang yang baru mencapai 8,68 persen atau 14.896 orang anak dari jumlah total sasaran sebanyak 171.215 orang anak. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan wali murid di Padang, Sumatera Barat melaporkan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan setempat ke Ombudsman perwakilan Sumatera Barat. Mereka melapor karena anaknya tak bisa mendapatkan pembelajaran tatap muka (PTM) maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ) lantaran belum vaksin Covid-19.

"Kami melapor ke Ombudsman karena anak-anak tidak mendapatkan hak untuk belajar,”kata perwakilan orang tua murid, Andre Astoni di Padang, Kamis, 10 Februari 2022.

Andre mengatakan sebagian orang tua memang tak ingin anaknya divaksin. Menurut dia, jika memang orang tuanya tidak bersedia anaknya divaksin, semestinya anak tetap bisa belajar di rumah secara daring. Namun kenyataannya, kata dia, yang terjadi pihak sekolah menyuruh mereka untuk mengajar anak sendiri.

Advertising
Advertising

Kebijakan sekolah itu yang menjadi latar belakang dirinya melapor dan meminta bantuan kepada Ombudsman agar hak anak untuk mendapatkan pendidikan tetap dapat berjalan kendati belum divaksin.


Saat ditanyai kenapa anaknya belum divaksin, Andre menyampaikan masing-masing orang tua punya alasan berbeda. "Ada yang antivaksin karena tidak setuju dengan suntik, dan ada juga argumen lainnya," kata Andre Astoni yang juga Ketua Komite Sekolah Dasar Islam Terpadu Luqman Padang.

Dia menyayangkan tindakan sekolah yang enggan memberikan pembelajaran pada murid yang belum divaksin sehingga hak untuk mendapat pendidikan terenggut. Sementara Wali Murid lain yang tidak bersedia disebutkan namanya menyampaikan ketika sedang mengantar anak ke sekolah pagi tadi, dia melihat ada polisi yang berjaga di sekolah. Polisi tersebut meminta anaknya pulang karena belum divaksin.

"Karena anak saya belum vaksin akhirnya disuruh pulang," ujarnya. Dia heran mengapa sekolah harus dijaga oleh pihak kepolisian yang justru menimbulkan rasa takut pada anak.

Sementara itu, menurut Asisten Ombudsman Sumatera Barat Adel Wahidi hingga saat ini sudah puluhan wali murid yang melapor dari lima sekolah dasar di Padang. "Keluhannya sama, anak tidak mendapatkan hak belajar di sekolah karena belum vaksin," ujarnya.

Dia melihat ada potensi maladministrasi karena adanya pelanggaran terhadap hak anak untuk mendapat pendidikan. Ombudsman akan memanggil pihak terkait yakni sekolah dan Dinas Pendidikan Padang.

“Layanan pendidikan sifatnya wajib, pemerintah tidak bisa menolak anak begitu saja atau dipulangkan ke orang tua karena belum divaksin,” ujarnya.

Dia juga menyayangkan akses pendidikan yang distop bagi anak yang belum vaksin. Padahal, dari laporan yang masuk, ada orang tua yang sudah mendaftarkan anaknya vaksin, tapi masih daftar tunggu. "Ada juga yang sudah mau vaksin tapi stok kosong sehingga tetap tidak boleh belajar di sekolah," katanya. Dia menambahkan setelah laporan ini akan memeriksa sekolah dan Dinas Pendidikan, dan tidak menutup kemungkinan atasan Dinas Pendidikan, yaitu Wali Kota Padang.

Sebelumnya beredar Surat Edaran Dinas Pendidikan Padang No 421/46/Dikbud/Dikdas.03/2022 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Anak Usia 6 sampai 11 tahun untuk Pencegahan COVID-19. Pada poin kedua surat edaran tersebut tertulis bagi siswa yang belum atau tidak divaksin agar melaksanakan pembelajaran secara mandiri di rumah didampingi orang tua.

Akibat surat edaran itu, ribuan siswa di Kota Padang terancam tidak bisa sekolah mengikut PTM. Vaksinasi anak umur 6 hingga 11 tahun di Kota Padang baru mencapai 20 persen, sedangkan jumlah siswa SD di Padang mencapai 88.206 orang siswa.


Baca juga: Kisah Ketua RT Dapat Hadiah Menginap di Hotel Setelah Ajak Warga Vaksinasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

6 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

8 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

11 hari lalu

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 dimulai dengan penanaman 100 pohon cemara laut secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto

Baca Selengkapnya