Hasil Penelitian UI: Berkumur Turunkan Risiko Penyebaran Covid-19, CT Jadi Naik

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Rabu, 16 Februari 2022 18:04 WIB

Ilustrasi berkumur. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI)menyampaikan bahwa berkumur dengan Iodin povidon dan hidrogen peroksida pada rongga mulut dan tenggorokan belakang dapat menurunkan risiko penyebaran Covid-19.

"Berkumur pada rongga mulut dan tenggorokan belakang penting untuk menurunkan jumlah virus dan risiko penyebaran pada tahap-tahap awal infeksi," ujar Anggota Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi UI Andrianto Soeprapto dalam konferensi pers hasil penelitian "Pengaruh Berkumur Iodin Povidon dan Hidrogen Peroksida terhadap nilai CT RT-PCR SARS-COV-2" yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 15 Februari 2022.

Andrianto menambahkan berkumur menggunakan larutan Iodin povidon dan hidrogen peroksida itu dapat mengganggu membran lipid virus. Larutan dengan komposisi tersebut biasa ditemui pada obat kumur komersial yang mudah ditemukan di Indonesia.

Dia menjelaskan ada permukaan saluran pernapasan manusia terdapat sel epitel yang berperan untuk pembersihan saluran pernapasan dari partikel asing, seperti bakteri atau virus. Infeksi virus Covid-19 menyebabkan kerusakan sel epitel yang mengakibatkan mekanisme pembersihan tersebut menjadi terganggu. Situasi itu dapat memperburuk kondisi pasien dengan cepat dan berkembang menjadi masalah serius.


"Diharapkan dengan berkumur dapat membilas virus-virus yang baru awal-awal menempel pada dinding dari saluran nafas. Jadi mencegah virus itu berkembang lebih jauh menginfeksi tubuh kita semakin dalam," tuturnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial, Fakultas Kedokteran Gigi UI dengan RSUP Persahabatan itu, Andrianto mengemukakan, terjadi peningkatan nilai CT pada pasien yang terinfeksi dengan gejala ringan.

"Semakin nilai CT rendah maka semakin banyak jumlah virus yang ditemukan pada saat pemeriksaan PCR. Sedangkan semakin tinggi nilainya CT merepresentasikan semakin sedikit jumlah virus yang ditemukan," paparnya.

Ia berharap, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pembuatan pedoman dan protokol terutama pada tenaga medis yang berkutat atau melakukan tindakan di rongga mulut pada pasien yang terinfeksi Covid-19.

Andrianto juga berharap dapat menurunkan risiko penyebaran virus dari rongga mulut individu yang terinfeksi Covid-19 terhadap masyarakat sekitarnya serta dapat membantu mempercepat penyembuhan dan menurunkan keparahan penyakit.

"Dengan jumlah virus yang ada di saluran pernapasan kita buang, maka penyembuhan untuk pasien dapat menjadi lebih cepat dan tidak bertambah tingkat keparahan di kemudian harinya," katanya.

Dari hasil penelitian itu, pihaknya menyarankan untuk berkumur sebanyak tiga kali sehari sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat.



Baca juga: UI Buka Lagi Guest House Pusat Studi Jepang jadi Tempat Isoman Pasien Covid-19

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

6 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

2 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

2 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

3 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya