Buka Swab 24 Jam, RSA UGM Tambah Layanan PCR Hasil 4-6 Jam

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Jumat, 18 Februari 2022 19:13 WIB

Warga saat mengikuti tes antigen dan PCR massal di Krukut, Tamansari, Jakarta, Selasa 11 Januari 2022. Lurah Krukut Tamansari Ilham Nurkarin mengatakan ada 500 orang warganya yang bakal dites swab massal hari ini. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka layanan tes Polymerase Reaction Chain (PCR) yang dapat memberikan hasil dalam waktu relatif cepat, yaitu 4-6 jam. Layanan ini akan mulai beroperasi Ahad, 20 Februari mendatang di Gedung Yudistira lantai 1 RSA UGM.


“Rangkaian pemeriksaan PCR mulai dari preparasi sampel sampai dengan hasil PCR keluar dari alat memerlukan waktu 4-6 jam,” terang Kepala Instalasi Laboratorium Klinik Terpadu RSA UGM Riswan Hadi Kusuma seperti dikutip dalam laman resmi UGM pada Jumat, 18 Februari 2022.

Layanan baru ini, kata dia, mendukung peningkatan kapasitas RSA UGM dalam melakukan deteksi Covid-19 dengan layanan yang lebih cepat bagi pasien.


Saat ini RSA UGM membuka layanan swab 24 jam yang terbagi ke dalam beberapa jam layanan. Layanan baru PCR yang lebih cepat ini dilaksanakan pukul 08.00-12.00, sedangkan layanan PCR dengan metode lama dilaksanakan pukul 14.00-20.00.

Advertising
Advertising


“Dengan dua shift pemeriksaan PCR, dapat mempercepat waktu tunggu hasil PCR sehingga pasien bisa mendapatkan kepastian hasil lebih cepat,” ucapnya.


Dia menerangkan, layanan baru PCR dilakukan menggunakan alat deteksi yang memiliki sistem ekstraksi otomatis. Kemampuan alat untuk melakukan ekstraksi secara otomatis inilah yang memungkinkan pemrosesan sampel berlangsung lebih cepat.


“Biasanya ekstraksi dilakukan secara manual oleh petugas lab kemudian baru dimasukkan ke alat, dan proses ini bisa menghabiskan waktu hingga 2 jam. Keunggulan alat ini adalah proses ekstraksi bisa dilakukan di dalam alat ini sendiri,” paparnya.


Saat ini RSA UGM memiliki dua alat deteksi Covid-19 dengan sistem ekstraksi otomatis, yang masing-masing mampu memproses hingga 14 sampel dalam waktu 3,5 jam. Dengan demikian, dalam dalam satu shift layanan PCR, jumlah sampel yang dapat diproses mencapai 56 sampel dengan mengoperasikan kedua alat.


Alat ini sendiri merupakan hibah yang diterima RSA UGM di akhir 2021 lalu. Usai menerima alat, sejumlah prosedur persiapan harus terlebih dulu dilakukan sebelum layanan PCR dapat dibuka secara optimal.


Riswan menerangkan, laboratorium khusus harus dibangun untuk memenuhi standar Biosafety Level 2. Setelahnya dilakukan serangkaian proses uji coba sebelum layanan ini beroperasi secara penuh Hari Minggu mendatang.


“Uji coba kita lakukan dua minggu, dan jika tidak ada kendala hari Minggu sudah akan kita buka untuk layanan,” katanya.

Baca juga:

Pakar UGM: Paparan Sinar Matahari Bisa Bikin Mood Baik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

18 jam lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

1 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

1 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

1 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya