Buaya Berjemur di Sungai Mentaya Kejutkan Warga Kotawaringin Timur

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 19 Februari 2022 22:23 WIB

Tangkapan layar rekaman video seekor buaya besar sedang berjemur di atas batang pohon di tengah sungai di perairan Kecamatan Pulau Hanaut, Kamis, 17 Februari 2022. (ANTARA/Norjani)

TEMPO.CO, Sampit - Pemandangan unik kemunculan buaya di perairan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membuat warga kaget lantaran melihat seekor buaya cukup besar sedang berjemur di atas sebatang kayu besar yang mengapung di tengah sungai.

"Kejadiannya itu Kamis (17 September 2022) ketika kami bersama tim BPN (Badan Pertanahan Nasional) menuju lokasi penyuluhan redistribusi tanah ke Desa Bantian," kata Camat Pulau Hanaut, Sufiansyah, di Sampit, Sabtu, 19 Februari 2022.

Populasi buaya di Sungai Mentaya diperkirakan cukup banyak, termasuk di kawasan menuju muara yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit.

Konflik antara satwa ganas itu dengan manusia juga sudah sering terjadi dan pernah memakan korban jiwa. Masyarakat semakin waspada saat beraktivitas di sungai.

Kemunculan buaya kali ini mengagetkan, sekaligus menarik perhatian, karena satwa tersebut berjemur di atas batang kayu di tengah sungai. Kejadian itu menjadi viral karena ada warga yang sempat mengabadikan momen tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut Sufiansyah, lokasinya di tepi sungai kecil yang merupakan anak Sungai Mentaya. Buaya dengan mulut menganga dan terlihat tidak terganggu ketika kapal motor melintas.

"Sepertinya bila pasang dan surut maksimal, buaya bermunculan. Kami terus mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai," kata Sufiansyah.

Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku sudah mendapat informasi kejadian unik buaya berjemur di tengah sungai tersebut. "Itu buaya sedang berjemur untuk mendinginkan suhu tubuh. Memang biasanya buaya berjemur di bantaran sungai," kata Muriansyah.

Muriansyah mengakui, kemunculan buaya semakin sering, bahkan beberapa kali warga mengabadikan momen buaya naik ke darat dekat permukiman dan sekolah. BKSDA mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap ancaman serangan buaya.

Menurut Sufiansyah, saat ini masih musim buaya kawin dan bertelur. Saat seperti ini biasanya buaya cukup aktif dan ganas. "Di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan Pulau Hanaut, warga sudah makin hati-hati atau waspada. Jadi, lebih hati-hati dan waspada untuk warga yang tinggal dan beraktivitas di sekitar Sungai Mentaya," demikian Muriansyah.

ANTARA

Baca:
Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

1 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

8 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

15 hari lalu

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

Warga Kabupaten Mukomuko dilaporkan tewas diserang buaya saat mencari lokan di Sungai Selagan. Kasus kedua dalam dua tahun ini.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

19 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

23 hari lalu

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

39 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

42 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

48 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

57 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

29 Februari 2024

Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan sejumlah upaya mencegah konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Lampung.

Baca Selengkapnya