Prakondisi Badai Vorteks, Peneliti Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem di Nusa Tenggara

Rabu, 23 Februari 2022 11:51 WIB

Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap potensi aneka jenis cuaca ekstrem di sekitar wilayah Nusa Tenggara. Indikasi dari hasil pantauan data semakin menguat pada Rabu, 23 Februari 2022.

Menurut Erma, berdasarkan pengamatan terhadap data radar hujan BMKG, satelit awan Himawari, satelit hujan GSMaP, dan data kelembapan dari GATOTKACA-BRIN, telah terjadi tahap prakondisi pembentukan pusaran badai vorteks atau pusaran angin secara meluas berskala besar di perairan Arafura selatan Kupang atau utara Australia.

Kondisi itu berpengaruh terhadap gangguan cuaca berskala besar, terutama untuk wilayah di Indonesia yang paling dekat dengan keberadaan badai tersebut. “Seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kupang, Flores, Pulau Wetar di utara Dilli, dan pulau-pulau lain di sekitarnya,” kata Erma, Rabu 23 Februari 2022.

Gangguan cuaca itu dapat berupa hujan yang turun secara persisten atau menerus sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi, hujan ekstrem singkat, angin kencang atau puting beliung, atau badai guruh. “Semua jenis cuaca ekstrem dapat terjadi karena kondisi atmosfer di level permukaan hingga menengah mengalami tingkat ketidakstabilan yang tinggi,” ujarnya.

Ketidakstabilan itu efek dari pembentukan sistem tekanan rendah di utara Australia yang membangkitkan pembentukan badai vorteks. Selain itu aktivitas gelombang atmosfer Rossby di sekitar ekuator terpantau kuat. Penandanya adalah penjalaran uap air dari timur ke barat dan tertahan di timur Indonesia pada daerah bergaris lintang 120 derajat Bujur Timur.

Advertising
Advertising

Kelembapan tinggi yang terkonsentrasi di timur Indonesia itu dapat terjadi karena tekanan tinggi terbentuk di bagian barat Indonesia. Indikatornya adalah anomali pendinginan suhu dan pelemahan angin permukaan di Laut Jawa yang dipengaruhi oleh keberadaan siklon tropis Emnati di barat Samudera Hindia dekat Afrika, kemudian vorteks di Samudera Hindia dekat barat daya Sumatra, serta aktivitas MJO fase 3 di Samudera Hindia.

Namun sebaliknya, suhu permukaan laut di perairan Arafura menghangat sehingga memungkinkan bibit vorteks dapat terbentuk dan terpelihara menjadi badai vorteks. Prakondisi pembentukan vorteks itu, menurut Erma, harus dipantau secara terus menerus. Jika semua prasyarat vorteks terpenuhi dan terpelihara, maka dapat terbentuk menjadi vorteks. “Meskipun pusat badai ini kemungkinan terbentuk di laut bukan di darat,” ujarnya.

Erma menyarankan aktivitas pelayaran di sekitar perairan Arafuru di sekitar wilayah Nusa Tenggara Timur sebaiknya dihentikan sementara selama dua-tiga hari. Selain itu, seluruh aktivitas masyarakat sehari-hari pun harus mempertimbangkan kejadian tiba-tiba kondisi ekstrem atmosfer terutama pada sore hingga malam bahkan hingga dini hari berikutnya.

Masyarakat diminta untuk setiap saat memperhatikan peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh BMKG untuk menghindari dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh anomali cuaca.

Baca:
Waspada, Potensi Hujan Es dan Cuaca Ekstrem Lainnya Disebut Hingga April

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

22 jam lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

1 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

1 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

2 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

2 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya