Catat 2.866 Kasus Harian, Covid-19 Yogya Lampaui Rekor Era Varian Delta

Kamis, 24 Februari 2022 17:52 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lonjakan kasus harian Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis, 24 Februari 2022, telah melampaui rekor tertinggi harian saat wilayah itu digempur varian Delta pertengahan tahun 2021 silam.

Jika saat terjangan varian Delta kasus harian tertinggi Yogyakarta mencapai 2.731 kasus baru pada Juli 2021, namun saat serangan varian Omicron ini kasus baru harian tercatat di atas 2.800 kasus.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Yogyakarta hari ini sebanyak 2.866 kasus, total kasus aktif sebanyak 21.749 kasus," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Berty Murtiningsih Kamis.

Namun yang mengkhawatirkan, kasus di satu kabupaten Yogyakarta saja hampir atau melebihi 1.000 kasus. Misalnya di Kabupaten Sleman hari ini menyumbangkan 1.111 kasus baru, lalu Kabupaten Bantul sebanyak 844 kasus.

"Penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak delapan kasus, yang disumbangkan tiga kasus masing masing dari Kabupaten Sleman dan Bantul, lalu Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul masing-masing satu kasus," kata dia.

Advertising
Advertising

Soal tingkat keterisian ranjang atau BOR rumah sakit rujukan dengan rekor baru harian ini, Berty menjelaskan untuk ranjang nonkritikal (isolasi) terisi sebanyak 50,48 persen. "Untuk ranjang kritikal (ICU) terisi sebanyak 34,65 persen," kata dia.

Adapun dari data yang diperoleh dari pemeriksaan PCR-SGTF sebanyak 2.347 sampel kasus, diketahui kasus probable (dicurigai) Omicron 2.084 kasus.

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti lonjakan kasus harian belakangan ini di wilayahnya tak bisa dilepaskan dari kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, khususnya dalam menghindari kerumunan.

"Ini bukan masalah (kebijakan wilayah) dibuka atau ditutup (dengan cara penyekatan), tapi masyarakatnya mau tidak menghindari kerumunan itu dan patuh protokol kesehatan," kata Sultan.

Sultan mengaku telah memerintahkan berbagai aktivitas yang memicu kerumunan diantisipasi dan dihentikan, termasuk salah satunya pentas-pentas kesenian budaya di masyarakat atau ruang publik seperti kawasan Malioboro.

"Kalau kegiatan itu menimbulkan kerumunan saya minta hentikan dulu," kata Sultan yang saat ini juga telah meminta semua selter isolasi pemerintah kabupaten/kota diaktifkan.

Sekretaris Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran dana tak terduga sebesar hampir Rp 40 miliar untuk penanganan lonjakan kasus ini. "Selter desa juga sudah kami minta aktif semua, termasuk selter pemerintah," kata dia.

Baca:
Kasus Covid-19 Harian Tembus 2.000, Selter Kampus Yogya Diaktifkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

3 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

6 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

16 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya