Reaktor Biogas dari Kampus untuk Warga di Lereng Gunung Bromo

Jumat, 25 Februari 2022 00:18 WIB

Tim Universitas Widyagama Malang dan warga bergotong royong membuat reaktor biogas di belakang rumah penduduk Dusun Krajan, RT 05 RW 01, Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Minggu, 30 Januari 2022. Reaktor disebutkan berbiaya murah tapi bermanfaat sangat besar. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Universitas Widyagama Malang membangun enam reaktor biogas di Dusun Krajan, Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Reaktor-reaktor yang dikonstruksi dari tangki plastik itu diharap bisa membantu mengurangi beban listrik warga di punggungan bukit lereng barat Gunung Bromo yang langganan byar pet parah lisrik dari negara tersebut.

Pembuatan keenam reaktor atau digester biogas itu dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Widyagama Malang sejak November 2021. Saat ini pembangunan telah rampung seluruhnya dan bahkan penggunaannya telah diresmikan Rektor Agus Tugas Sudjianto pada Selasa lalu, 22 Februari 2022.

Agus menerangkan, program instalasi biogas berbiaya murah namun manfaat yang dihasilkan diyakininya bisa sangat besar dan berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan desa. Dia mengungkapkan kalau selama ini listrik PLN di Desa Taji masih mengikuti jaringan Pasuruan dan acap kali padam. Padamnya listrik bisa satu sampai sampai empat hari.

“Kalau sudah begitu, masyarakat biasanya memakai BBM (bahan bakar minyak) untuk menyalakan genset dan itu makan biaya yang lebih mahal dibanding pakai biogas," kata Agus kepada Tempo, Rabu malam, 23 Februari 2022.

Sedangkan dari reaktor biogas yang sudah dibangun, dia menuturkan, gas metana dari kotoran ternak sapi bisa dialirkan ke dapur untuk menggantikan kebutuhan gas elpiji. Gas yang sama juga didesain untuk menyalakan lampu petromaks saat malam. "Selama ternaknya masih ada, reaktor biogasnya awet terpelihara,” kata Agus.

Advertising
Advertising

Dekan Fakultas Hukum, yang juga Penanggung Jawab Program Biogas Universitas Widyagama, Purnawan Dwikora Negara mengatakan dana pembangunan reaktor biogas bersumber dari dana hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kampus Widyagama mendapat hibah senilai Rp 1,8 miliar untuk 14 program kegiatan LPPM.

“Salah satu program pengabdian masyarakat kami adalah membuat biogas sebanyak 6 unit," katanya sambil menambahkan per unit reaktor menghabiskan Rp 3-5 juta. Dana hibah yang disalurkan Universitas Widyagama juga dipakai untuk membantu budidaya pertanian organik berbasis polybag.

Tempo sempat merasakan putusnya aliran listrik PLN di Desa Taji, 29 Januari 2022, sejak sore hingga semalaman. Lalu, pagi hingga sore 30 Januari, Tempo menyaksikan pembuatan biogas plastik tersebut mulai dari awal pembersihan lahan, penggalian lubang, pembuatan dinding berlapis beton ringan, perakitan tabung plastik, serta pemasangan instalasi pengaman sampai penyambungan pipa biogas dari reaktor sampai ke dapur. Pengerjaan di bawah arahan tim konsultan asal Surabaya.

Tim Universitas Widyagama Malang dan warga Desa Taji, Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bergotong royong mengangkat dan mengisi reaktor (digester) biogas dengan kotoran sapi yang sudah dibersihkan dengan cara dihaluskan. Mereka mengerjakannya sampai kemudian pelan-pelan gas metana ke luar sampai membuat tabung atau tangki plastik menggelembung tanda mulai berisi. TEMPO/Abdi Purmono

Idealnya, reaktor biogas dibangun sepanjang 5 meter dengan lebar 1 meter dan dalam 1 meter. Namun, karena kontur lahan di Desa Taji sangat landai, maka enam reaktor memiliki dimensi tak seragam.

<!--more-->

Tantangan lain yang dihadapi Purnawan dan timnya adalah kesediaan masyarakat. "Belum semua masyarakat di sini paham pentingnya biogas dengan memanfaatkan tahi kotoran sapi yang mereka pelihara,” ujar dosen hukum yang juga penggiat lingkungan di Wahana Lingkungan (Walhi) Jawa Timur ini.

Secara geografis, Desa Taji berada paling ujung timur laut Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Berlokasi di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, desa ini juga berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Itu sebabnya Pupung, sapaan Purnawan, sangat berharap seluruh reaktor biogas yang sudah dibuat bisa mendukung pula kerja-kerja penyuluh pertanian lapangan (PPL) Jabung, mantri hutan Perhutani dan TNBTS. Mereka bersama warga desa diminta mengurangi penggunaan kayu bakar yang berasal dari dalam hutan.

Sementara itu, Ngaturi dan istrinya, Misiyatin, menjadi penduduk Desa Taji pertama yang memakai kompor biogas buatan Universitas Widyagama untuk memasak. Mereka punya dua sapi perah. Selama ini, keduanya ikut kebiasaan warga di desa itu membuang kotoran sapi ke ceruk-ceruk lerengan bukit atau dibiarkan bertumpuk di belakang kandang untuk dijadikan pupuk seperlunya.

Ngaturi mengaku tertarik membuat biogas lantaran menganggapnya solusi yang bermanfaat untuk jangka panjang. Saat ini dia mulai memanen gas metana dari reaktor biogas yang kemudian dialirkan ke dapur melalui pipa. Api yang muncul dari kompor disebutnya berwarna biru.

“Lebih irit dan tidak berbau dibanding gas elpiji. Biogas bisa bertahan seminggu dan lalu mengisi ulang sendiri,” kata Ngaturi.

Konsultan sedang merakit instalasi pipa dan ventilator reaktor biogas di belakang rumah penduduk Dusun Krajan, RT 05 RW 01, Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, 30 Januari 2022. Tabung ventilator berfungsi sebagai pengaman, mencegah terjadi ledakan, saat reaktor dan wadah penampung sama-sama penuh gas. TEMPO/Abdi Purmono

Walau belum banyak warga Desa Taji menggunakan biogas, Pupung dan Ngaturi optimistis penggunaan kayu bakar untuk memasak bisa dikurangi pelan-pelan. Mayoritas warga mencari kayu ke area hutan TNBTS maupun hutan produksi milik Perhutani sehingga mereka sering dianggap sebagai perambah dan pencuri kayu.

Citra tersebut ingin diubah dengan memanfaatkan biogas. Apalagi kini Desa Taji pun makin dikenal sebagai desa wisata kopi dan wisata edukasi berbasis alam di Kabupaten Malang.

Berita terkait

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

3 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

6 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

6 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

8 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

10 hari lalu

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

Chibicon menampilkan booth-booth menarik yang dipenuhi dengan produk dan karya unik dari para kreator lokal

Baca Selengkapnya

Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

12 hari lalu

Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

Kemenparekraf mengungkap sejumlah destinasi wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

15 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

18 hari lalu

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan sejak Senin, 8 April 2024 menyebabkan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

19 hari lalu

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.

Baca Selengkapnya