Hobbit Bukan Manusia

Reporter

Editor

Kamis, 22 Januari 2009 20:02 WIB

TEMPO Interaktif, Stoony Brook:Sebuah studi menunjukkan bahwa fosil Homo floresiensis atau lebih terkenal dengan julukan Hobbit, yang ditemukan di Flores pada 2003, bukanlah manusia. Kesimpulan itu diambil oleh Karen Baab, peneliti di Department of Anatomical Scienes di Stony Brook University, New York, Amerika, dan timnya setelah menganalisis ukuran, bentuk, dan asimetri tengkorak fosil tersebut.
Analisis bentuk tiga dimensi memperlihatkan bahwa bentuk tengkorak Hobbit konsisten dengan nenek moyang manusia, berbeda dengan manusia modern. Penemuan yang dilaporkan dalam Journal of Human Evolution ini menambah bukti bahwa Hobbit adalah spesies baru.
Sampai saat ini para ilmuwan masih berdebat apakah Hobbit adalah manusia yang mengalami cacat fisik atau spesies lain. Sejumlah ilmuwan menyatakan Hobbit adalah manusia kerdil yang menderita sejenis penyakit yang menyebabkan microcephaly. Akibatnya, otak Hobbit tumbuh abnormal dan tengkoraknya jauh lebih kecil dibanding manusia normal.
Namun, Dr Baab dan Kieran McNulty, dosen antropologi di University of Minnesota, yakin penemuan mereka dapat mematahkan teori microcephaly. "Tengkorak dapat memberikan banyak informasi tentang fosil spesies, terutama menyangkut hubungan evolusioner mereka dengan fosil spesies lainnya," kata Baab. "Bentuk keseluruhan tengkorak ini, terutama bagian yang mengelilingi otak (neurocranium) mirip dengan fosil Afrika dan Eurasia yang 1,5 juta tahun lebih tua, daripada dengan manusia modern, meskipun Homo floresiensis terdokumentasikan dari 17 ribu sampai 95 ribu tahun lalu."
Untuk melakukan studinya, Baab dan timnya mengumpulkan data 3D craniometric point pada tengkorak Hobbit berkode LB1 dan banyak contoh fosil yang mewakili spesies hominin yang telah punah lainnya, begitu pula sampel komparatif manusia modern dan kera. Mereka melakukan beberapa analisis terhadap berbagai wilayah tengkorak. Ketika dibandingkan, analisis itu mengindikasikan bahwa bentuk tengkorak LB1 mirip dengan fosil Homo, bukan manusia modern.
Hasil analisis asimetri tengkorak menunjukkan perbedaan antara sisi kirim dan kanan tengkorak menyingkirkan asumsi bahwa tengkorak itu berasal dari manusia modern yang menderita microcephaly. "Derajat asimetri pada LB1 berada dalam kisaran kera dan mirip dengan apa yang terlihat pada tengkorak fosil lain," kata Baab. "Kami menduga derajat asimetri ini sesuai dengan populasi hominin ini, terutama kondisi gua-gua di Indonesia tempat fosil ditemukan yang mungkin telah berkontribusi pada ketidaksimetrisannya."
TJANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.

Baca Selengkapnya

Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia

Baca Selengkapnya

Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.

Baca Selengkapnya