Karbon Hitam Dipakai Industri, tapi Efek Emisinya Menyebabkan Perubahan Iklim

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Senin, 28 Februari 2022 17:16 WIB

Karbon hitam. rubbermarketnews.net

TEMPO.CO, Jakarta - Karbon hitam merupakan jenis polutan penyebab perubahan iklim. Karbon hitam biasanya digunakan untuk produk ban dan karet lainnya. Karbon hitam juga digunakan sebagai pigmen warna untuk plastik, cat dan tinta, seperti dikutip dari situs web Kementerian Perindustrian.

Mengutip United States Enviromental Protection Agency (EPA), karbon hitam muncul akibat reaksi bahan bakar hidrokarbon seperti minyak atau gas. Adapun itu dengan suhu pembakaran antara 1.320 derajat Celsius hingga 1.540 derajat Celsius.

Karbon yang tidak terbakar akan terkumpul sebagai partikel berwarna hitam yang sangat halus. Partikel itu merupakan jelaga ukuran diameter 10 nanometer hingga 500 nanometer.

Tak seperti karbon dioksida yang bertahan di atmosfer selama ratusan tahun. Karbon hitam hanya bertahan di atmosfer selama beberapa hari hingga hitungan pekan. Karbon hitam akan kembali ke Bumi melalui proses penggumpalan (deposisi) kering maupun basah.

Mengutip Science Direct, karbon hitam didapat melalui penguraian termal produk minyak Bumi. Karbon hitam juga digunakan untuk bahan penguat katalis logam. Itu karena konduktivitas listrik dan luas permukaan yang tinggi dan stabil. Karbon hitam juga digunakan dalam lapisan pelindung, plastik dan resistor untuk sirkuit elektronik.

Advertising
Advertising

Karbon hitam merupakan partikel nanometer. Ciri karbon hitam berwarna gelap dan sangat halus. Karbon hitam timbul dari emisi penggunaan bahan bakar fosil, antara lain untuk kapal dan mesin diesel.

Karbon hitam adalah komponen partikulat yang paling banyak menyerap radiasi matahari, menurut publikasi di Antasena Pusat Sains Teknologi Atmosfer, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Karbon hitam tak hanya mempengaruhi perubahan iklim, tapi juga proses di awan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Skenario Nol Emisi Karbon Indonesia Akan Dipaparkan di G20

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

2 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

3 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

5 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

5 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

10 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

10 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

10 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya