Walhi Jabar Ungkap Sebaran Tungku Bakar Sampah Berbahaya di Bandung

Minggu, 6 Maret 2022 08:27 WIB

Tempat pembakaran sampah di daerah Baleendah Kabupaten Bandung. (Dok. Walhi Jabar)

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei dan observasi alat pembakaran sampah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat mengungkap keberadaan alat tersebut di 23 lokasi, dan 14 lokasi diantaranya di wilayah Kabupaten Bandung. “Sepuluh unit alatnya ada yang dekat dengan pemukiman penduduk,” kata Ketua Walhi Jabar Meiki W. Paendong, Sabtu, 5 Maret 2022.

Alat pembakar sampah yang disebut insinerator itu, kata dia, lebih tepatnya merupakan tungku pembakar sampah. Jenis sampah yang dibakar hampir semuanya tercampur yaitu organik dan non-organik. “Hasil temuan ini pernah kami bahas dan ditunjukkan juga di acara diskusi daring bersama Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Walhi termasuk pihak yang menolak cara pembakaran dalam pengelolaan sampah. Di antara alasannya karena gas buang pembakaran sampah itu menebarkan zat beracun seperti dioxin ke udara, yang berbahaya bagi makhluk hidup. Sementara pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berencana menyebar 50 alat insinerator sampah terkait program Citarum Harum. Walhi Jabar berharap dari hasil survei dan observasi di lapangan, pemerintah tidak menggunakan teknologi pembakaran sebagai solusi persoalan sampah, melainkan dengan cara mengurangi, memilah, dan memanfaatkan sampah atau didaur ulang.

Dari 14 alat pembakar sampah di Kabupaten Bandung, sembilan di antaranya kini sudah tidak aktif karena rusak atau biaya pengoperasian yang tinggi. Adapun lima alat yang masih dipakai sejak 2018-2020 itu berada di tempat pembuangan sementara (TPS) sampah RW 3 Desa Citeureup, Sukamukti, TPST Karya Mandiri RW 4 Desa Pangauban, TPS sebuah perumahan mewah, dan kampus swasta.

Advertising
Advertising

Alat pembakar sampah itu memakai bahan bakar solar, elpiji, dan listrik, serta kombinasinya. “Kapasitas sampahnya 2.000 kilogram dengan lama pembakaran selama 12 jam,” ujar Meiki.

Sebanyak 10 unit alat berjarak dekat sekitar 50-100 meter dari pemukiman warga, lima lainnya terhitung jauh. Pengadaan alatnya sebanyak 13 unit dari pemerintah, swasta, dan universitas, dan inisiatif pemerintah desa lewat pembelian langsung ke produsen.

Menurut Yobel Novian Putra dari Global Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA), insinerator bukan solusi sampah. Alasannya, menghamburkan dana publik, meracuni lintas generasi, bertentangan dengan krisis iklim, dan tidak menghilangkan TPA sampah. “Di berbagai belahan dunia lain telah gagal,” katanya kepada wartawan di Bandung pekan lalu.

Uni Eropa, menurutnya, telah menolak teknologi insinerator sampah, sementara Amerika Serikat telah menutup 300 insinerator pada kurun 1985-1995. Berbeda dengan model yang dipakai masyarakat di Kabupaten Bandung, insinerator sampah seharusnya punya tiga bagian utama. Tungku pertama untuk membakar sampah, tungku kedua untuk menangkap gas, debu, dan racun dengan alat penyaring. “Kotak ketiga untuk menampung sampah abu yang beracun,” ujarnya.

Guna mencegah keluarnya gas berbahaya dioxin, suhu pembakaran sampah berkisar 250-400 derajat Celcius. Namun berdasarkan hasil riset, potensi keluarnya gas beracun itu ketika tungku dalam keadaan dingin atau dalam kondisi tidak dipakai. “Insinerator hanya mengubah bentuk limbah,” kata Yobel.

Baca:
Pulau Sampah Meluas di Muara Kanal Banjir Kota Semarang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

1 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

21 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

5 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

6 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya