Dosen Universitas Negeri Surabaya Bantu Pengungsi Ukraina di Polandia

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Senin, 7 Maret 2022 08:30 WIB

Dosen UNESA Khofidotur Rofiah jadi volunteer, bantu warga Ukraina yang mengungsi ke Polandia. Dok. Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, jutaan penduduk Ukraina mengungsi ke berbagai negara perbatasan, salah satunya ke Polandia. Dilansir dari Agence France-Presse (AFP), Kementerian Dalam Negeri Polandia melaporkan sekitar 500 ribu penduduk negara yang dijuluki “Keranjang Roti Eropa” itu menyelamatkan diri ke Polandia.

Sambut gelombang pengungsi, pemerintah Polandia membentuk posko penerimaan dan menyediakan kebutuhan pokok. Banyak orang terlibat aksi solidaritas dan menjadi relawan. Salah satunya adalah Khofidotur Rofiah, dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang tengah menempuh program doktor pada Department Pedagogical University of Cracow, Polandia.

Perempuan yang akrab disapa Fia itu menuturkan semenjak gelombang pengungsi berdatangan ke Polandia, warga Polandia mengumpulkan kebutuhan pokok mulai dari makanan, pakaian, perlengkapan mandi, mainan anak-anak, dan obat-obatan untuk disalurkan kepada pengungsi.

Advertising
Advertising

“Alhamdulilah saya dapat kesempatan untuk membantu mengumpulkan, menyeleksi, mengemas dan menyalurkan berbagai kebutuhan pokok kepada para pengungsi,” ujarnya seperti dikutip di laman resmi Unesa pada Ahad, 6 Maret 2022.

Meskipun cukup menguras tenaga dan waktu, Fia mengatakan hal tersebut tak jadi masalah. Dia mengatakan urusan kemanusiaan merupakan hal penting yang harus dikedepankan. Jadi relawan bukan kali pertama buat Fia. Sejak jadi mahasiswa sampai diangkat jadi dosen, Fia aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan pada Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) UNESA.

Dia menambahkan perang Rusia Ukraina tersebut sangat mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan. Tidak hanya di negara yang berperang, tetapi juga negara di sekitarnya. “Warga di Polandia saja khawatir dan takut, apalagi warga Ukraina dan Rusia, tentu secara psikologis sangat terguncang,” ungkapnya.

Warga Ukraina yang mengungsi, kata dia, terbagi dalam beberapa kategori. Ada yang memiliki tujuan untuk menyelamatkan diri ke keluarga, kerabat atau temannya di Polandia dan yang tidak memiliki keluarga atau teman di sana. “Posko di sini menyediakan akomodasi untuk mereka sampai kepada keluarganya di Polandia,” katanya.

Sementara, bagi yang tidak memiliki keluarga disiapkan akomodasi dan kebutuhan pokok di pusat pengungsian dan pemerintah Polandia menjamin hak-haknya. “Saya tidak kebayang ada di posisi mereka. Semoga segera mungkin konflik usai dan dua negara segera berdamai,” harapnya.

Baca juga: Cerita WNI di Rusia, Sempat Diperiksa Polisi Hingga Harga Barang Naik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

9 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

10 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

10 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

10 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

11 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

11 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya