Dokter Pengembang Herbal: Jamu BKO Sudah Sering Berulang

Rabu, 9 Maret 2022 02:27 WIB

Seorang peneliti melakukan uji laboratorium obat herbal untuk menyembuhkan dan menghambat pertumbuhan virus Corona, di Pusat Penelitian Kimia LIPI di Serpong, Banten, Rabu, 6 Mei 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, meminta masyarakat mewaspadai setiap produk jamu atau herbal yang membuat klaim khasiat mengobati impotensi atau meningkatkan stamina dan mengatasi masalah kejantanan pada pria. Produk tersebut bisa dipastikannya menambahkan bahan kimia obat yang sangat berbahaya dan karenanya ilegal. Ini seperti temuan kasusnya yang belum lama diumumkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pekan lalu.

"Di Indonesia ini sering sekali ada jamu atau herbal BKO (berbahan kimia obat). Sudah pasti produk-produk ini tidak memiliki izin BPOM karena kalau diajukan pasti tidak akan diluluskan," kata Inggrid kepada Tempo.co pada Senin 7 Maret 2022. Kalaupun ada nomor izn BPOM yang tertera, Inggrid menyarankan masyarakat mengeceknya ke website BPOM. Jika nomor tak terdaftar, produk ilegal. "Terutama yang punya ponsel bisa download aplikasi Cek BPOM," katanya menambahkan.

Inggrid berharap kasus serupa bisa ditekan ke depannya dengan cara membuat sanksi hukum yang lebih berat bagi mereka yang memproduksi dan menjual jamu ataupun herbal dengan menambahkan bahan kimia obat. "Jangan berulang-ulang terus," kata dia sambil menambahkan bahwa masih banyak produk ilegal yang beredar namun belum tertangkap atau tak masuk radar BPOM. "Yang jadi korban tentu masyarakat," kata Inggrid lagi.

Dia menuturkan, bahan kimia obat berupa sildenafil untuk masalah disfungsi ereksi--seperti pada kasus temuan BPOM--berpotensi memberi efek samping pusing, sakit kepala, serta gangguan penglihatan dan pendengaran. Ini karena dosis penggunaan obat keras itu yang tidak jelas pada produk serta tak memperhatikan kondisi atau riwayat kesehatan peminumnya. Efek samping itu belum menghitung analisis interaksi bahan kimia obat yang digunakan dengan bahan herbalnya.

"Yang paling ditakutkan yang mengkonsumsi orang dengan penyakit jantung, gangguan irama jantung, riwayat stroke, karena mereka sangat rentan efek samping langsung ke jantungnya yang bisa menyebabkan nyawa melayang."

Advertising
Advertising

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania dalam webinar peluncuran Curcuma Force secara virtual, 21 Oktober 2020

Inggrid mengakui kasus-kasus jamu atau herbal ilegal mengganggu upaya PDPOTJI memasyarakatkan pemanfaatan obat tradisional lebih luas. Dia mencontohkan berkembangnya generalisir kalau semua obat tradisional adalah produk yang tidak aman. "Karena menyamakan dengan jamu BKO yang bila dikonsumsi jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ginjal bahkan gagal ginjal," katanya.

Dalam temuannya yang diungkap pekan lalu BPOM menyebut kandungan bahan kimia obat lainnya yang digunakan adalah parasetamol, penurun panas dan pereda nyeri. Penggunaan obat ini, terlebih jika kadarnya berlebihan, bisa menyebabkan efek samping gangguan pencernaan, fungsi liver, pendarahan lambung. Adapun Inggrid menyebut satu lagi bahan kimia obat yang pernah beberapa kali ditemukan dicampurkan ke jamu atau herbal adalah dexamethasone.

Baca juga:
Dana Bantuan Covid-19 Dibelikan Kartu Pokemon, Warga AS Dibui 3 Tahun



Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

9 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

9 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

9 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

13 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

15 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

42 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

46 hari lalu

5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

Bau mulut yang tidak sedap bisa menjadi masalah, terutama saat berinteraksi dengan orang lain.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

49 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

50 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

50 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya