Vaksin Pfizer Bisa Obati Covid-19, Kasus Pasien Positif PCR Selama 7 Bulan

Selasa, 22 Maret 2022 08:30 WIB

Sebuah botol berlabel vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech pada 19 Maret 2021. Perkiraan laba bersih yang diraup oleh BioNTech pada Q2 naik menjadi 2,8 miliar euro berkat penjualan vaksin COVID-19 buatannya. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration//File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech diyakini membersihkan virus SARS-CoV-2 dari tubuh seseorang yang sebelumnya terkonfirmasi positif selama lebih dari tujuh bulan. Ini adalah kali pertama vaksin Covid-19 yang diketahui digunakan untuk mengobati, ketimbang mencegah, infeksi tersebut.

Terapi diberikan kepada Ian Lester, penderita sindrom Wiskott-Aldriche, penyakit genetik langka yang membuat sistem imun tubuhnya lemah. Lester, 37 tahun, pertama terkonfirmasi positif terinfeksi SARS-CoV-2 pada Desember 2020. Sistem imunnya yang lemah tak mampu memerangi infeksi itu secara alami selama sedikitnya 218 hari.

Sepanjang periode infeksinya itu Lester mengalami gejala di antaranya anosmia, batuk, napas tak nyaman, dan mudah lelah. Setelah dua bulan, anosmia-nya tak benar-benar pulih. Sedang hasil pemeriksaan berkala, selain menunjukkan hasil PCR yang positif, juga didapati fluktuasi gejala sesak di dada, napas pendek-pendek, tak bisa konsentrasi dan mudah lelah.

"Karena hasil tes PCR yang terus positif dan dampak bagi kesehatan dan juga mentalnya, kami memutuskan melakukan pendekatan terapi yang unik," kata Stephen Jolles dari Fakultas Kedokteran di Cardiff University, Wales. "Kami memberikan dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech yang berjarak satu bulan untuk masing-masing dosis."

Hasilnya, Jolles mengamati respons kuat antibodi yang sangat cepat. "Jauh lebih kuat daripada yang telah ditunjukkan dari infeksi alami yang begitu lama," katanya seperti isi hasil studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Clinical Immunology edisi Februari 2022.

Advertising
Advertising

Lester belakangan terkonfirmasi bersih dari SARS-CoV-2 pada hari ke-72 setelah suntikan vaksin dosis yang pertama, atau 218 hari setelah pertama kali diketahui terinfeksi. "Sepengetahuan kami, ini adalah pertama kali vaksinasi mRNA digunakan untuk membersihkan infeksi Covid-19 yang persisten," kata Mark Ponsford, juga dari Cardiff University.

NEW SCIENTIST, LINK.SPRINGER

Baca juga:
Peneliti Bicara Rara Isti Wulandari dan Dilema Modifikasi Cuaca di Mandalika


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya