Mengenal Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 31 Maret 2022 17:37 WIB

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Nyamuk Aedes aegypti merupakan penyebab utama dari penyakit demam berdarah dengue (DBD). Melansir dari jurnal ejournal.litbang.kemkes.go.id, salah satu upaya untuk mengendalikan penyakit DBD adalah mengendalikan penyebabnya dengan mempelajari siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Lantas, bagaimana siklus hidup nyamuk Aedes aegypti itu sendiri?

Nyamuk Aedes aegypti memiliki nama lain berupa blackwhite mosquito atau tiger mosquito. Hal ini karena ciri fisiknya yang mempunyai garis-garis dan bercak putih keperakkan di atas warna tubuhnya yang hitam. Nyamuk Aedes aegypti memiliki empat stadium atau siklus kehidupan, yaitu mulai dari telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa.

Dilansir dari dspace.uii.ac.id, nyamuk Aedes aegypti meletakkan telurnya pada dinding genangan air. Dalam waktu sekitar dua hari, telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva. Telur yang dihasilkan oleh nyamuk ini terpisah antara satu dengan lainnya dengan warna hitam lonjong.

Sekali bertelur, nyamuk Aedes aegypti menghasilkan rata-rata 100-400 telur. Tempat-tempat favorit bertelur dari nyamuk Aedes aegypti adalah tempat yang mempunyai genangan air jernih, terutama bak mandi, gentong air minum, dan genangan air di ban atau kaleng bekas.

Setelah menjadi larva, dalam waktu dua hari dan umur larva sekitar 7-9 hari berubah menjadi pupa. Larva atau jentik-jentik menggantung di atas permukaan air. Larva memiliki empat stadium tahapan perkembangan, yaitu instar I, II, III, dan IV yang dibarengi dengan pergantian kulit.

Advertising
Advertising

Melansir dari ejournal.litbang.kemkes.go.id, memasuki siklus hidup terakhir, larva akan berubah menjadi pupa. Fase ini berlangsung selama 2-5 hari hingga akhirnya menjadi seekor nyamuk. Pupa nyamuk Aedes aegypti memiliki breathing trumphet untuk bernapas. Selain itu, pupa memiliki sepasang alat pengayuh untuk berenang di bagian ruas abdomen ke-delapan. Posisi pupa sejajar dengan permukaan air.

Terakhir, pupa akan berubah menjadi nyamuk dewasa, baik nyamuk jantan maupun betina. Pupa yang berubah menjadi nyamuk jantan membutuhkan waktu selama 3-6 hari, sedangkan nyamuk betina memerlukan waktu 8-15 hari. Nyamuk Aedes aegypti dewasa berwarna hitam tubuhnya disertai garis-garis dan bintuk putih keperakkan atau putih kekuningan.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Daur Hidup Nyamuk: Paling Singkat 4 Hari

Berita terkait

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

3 jam lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

1 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

4 hari lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

8 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

13 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

15 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

15 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya