Startup Pembuat Aplikasi AI Builder.ai Raih Pendanaan Seri C Rp 1,43 Triliun

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 31 Maret 2022 17:39 WIB

Platform pembuat aplikasi bertenaga kecerdasan buatan (AI), Builder.ai, resmi meraih investasi sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,43 triliun dalam putaran pendanaan Seri C yang dipimpin oleh Insight Partners. (Builder.ai)

TEMPO.CO, Jakarta - Platform pembuat aplikasi bertenaga kecerdasan buatan (AI), Builder.ai, resmi meraih investasi sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,43 triliun dalam putaran pendanaan Seri C yang dipimpin oleh Insight Partners, perusahaan investasi global yang berbasis di New York.

Setelah investasi tersebut, total pendanaan Builder.ai menjadi US$ 195 juta dalam tiga putaran, termasuk partisipasi dari investor sebelumnya, yakni Jungle Ventures, IFC & Jeffrey Katezenberg WndrCo, seperti dikutip dalam keterangan pers yang diterima Kamis, 31 Maret 2022.

Didirikan pada 2016, Builder.ai adalah platform pengembangan aplikasi bertenaga kecerdasan buatan (AI) terkemuka yang mampu membangun perangkat lunak dan aplikasi hingga enam kali lebih cepat dan 70 persen lebih murah daripada tim IT profesional. Teknologi AI Builder.ai terbukti lewat kenaikan pendapatan lebih dari 300 persen dan meluncurkan lebih dari 40.000 fitur kepada pelanggan dalam setahun terakhir.

Kenaikan pendanaan ini akan mendukung fokus Builder.ai dalam membantu organisasi dan pebisnis lewat transformasi digital.

Builder.ai akan menginvestasikan pendanaan baru untuk mengembangkan kapabilitas AI dan otomatisasi, meningkatkan teknologi percakapan AI bernama "Natasha", dan ekspansi ke Amerika Serikat, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), dan Inggris Raya.

Advertising
Advertising

Selama 12 bulan terakhir, Builder.ai meraih sederet pencapaian, di antaranya pendapatan Builder Studio meningkat 18 kali lipat sejak April 2020.

“Putaran pendanaan ini sesuai rencana karena kami menginginkan investor yang memiliki wawasan dan keberanian luar biasa untuk membiarkan kami terus melakukan hal yang berbeda," ujar Chief Wizard dan Co-Founder Builder.ai, Sachin Dev Duggal.

Potensi pasar pembuatan aplikasi di sangat menjanjikan. Lembaga riset App Annie mencatat, Indonesia merupakan salah satu pasar aplikasi terbesar di dunia. Data App Annie, ada 230 miliar unduhan aplikasi ponsel pintar selama 2021.

Dari jumlah unduhan, Indonesia menjadi negara dengan pasar aplikasi ponsel pintar terbesar kelima di dunia. Cina menjadi negara dengan jumlah unduhan aplikasi smartphone terbesar di dunia, yakni 98,4 miliar.

“Builder.ai telah memelopori kategori baru dalam industri low-code atau no-code dengan model bisnis yang inovatif sehingga mendorong pertumbuhan 300 persen pada tahun lalu. Builder.ai siap mendisrupsi tentang bagaimana seharusnya aplikasi dibangun dengan lebih mudah,” ungkap Jeff Horing, Co-Founder dan Managing Director Insight Partners.

ANTARA

Baca:
3 Aplikasi Ini Bisa Amankan Kata Sandi agar Tidak Terlupa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

6 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

10 jam lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

11 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

17 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

1 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya