Astronom Cina Temukan Seribuan Galaksi Buah dan Sayuran di Luar Bima Sakti

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 31 Maret 2022 17:53 WIB

Teleskop Large Sky Area Multi-Object Fibre Spectroscopy Telescope (LAMOST) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Cina di Xinglong, Provinsi Hebei, Cina utara. (Xinhua/Wang Xiao)

TEMPO.CO, Beijing - Menggunakan teleskop optik raksasa milik Cina, sebuah tim astronom menemukan seribuan galaksi padat kecil di luar Bima Sakti (Milky Way) tempat pembentukan bintang sedang terjadi dengan cepat. Jumlah temuan itu merupakan rekor terbanyak sejauh ini.

Dengan bantuan Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST), tim peneliti di bawah naungan Observatorium Astronomi Nasional di Akademi Ilmu Pengetahuan Cina menemukan 1.417 galaksi padat baru, hampir dua kali lipat banyaknya dari yang diketahui sebelumnya. Penelitian tersebut baru-baru ini dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal.

"Hingga saat ini, ini menjadi sampel galaksi padat baru terbanyak yang ditemukan sekaligus," kata Luo Ali, peneliti kepala dalam tim penelitian tersebut, pada Selasa, 29 Maret 2022. Dia menambahkan bahwa rekor dunia sebelumnya untuk observasi galaksi hanya menemukan 800 galaksi.

Terlepas dari jumlah sampel, penelitian alam semesta ini menarik liputan dari banyak media karena galaksi-galaksi yang baru ditemukan tersebut dinamai dengan nama sayuran dan buah-buahan, terutama berdasarkan warna dan bentuknya.

Temuan ini terdiri dari 739 galaksi Kacang Polong (Green Pea), 270 galaksi Bluberi (Blueberry), dan 388 galaksi Anggur Ungu (Purple Grape), urai Luo.

Advertising
Advertising

"Galaksi Kacang Polong, misalnya, terlihat bundar dan padat seperti kacang, dan di citra warna semu (pseudocolor) terlihat berwarna hijau, sehingga galaksi tersebut diberi nama 'galaksi Kacang Polong'," imbuh Luo.

Terletak sekitar 1,5 miliar hingga 5 miliar tahun cahaya, galaksi Kacang Polong berukuran kurang dari sepersepuluh dan memiliki massa kurang dari seperseratus dari ukuran dan massa Bima Sakti. Namun, galaksi Kacang Polong memiliki laju pembentukan bintang yang sangat tinggi, yakni sekitar 10 kali lipat lebih cepat daripada Bima Sakti.

"Laju pembentukan bintang yang sangat cepat seperti ini banyak ditemui di masa awal alam semesta, tetapi jarang ditemui di masa kini," tutur Liu Siqi, salah satu anggota tim peneliti.

Liu yakin bahwa penelitian terhadap galaksi-galaksi Kacang Polong akan memberikan perspektif baru untuk memahami pembentukan dan evolusi galaksi di masa awal alam semesta.

Galaksi Bluberi paling dekat dengan Bumi dan lebih padat daripada galaksi Kacang Polong, sedangkan galaksi Anggur Ungu terletak di antara kedua galaksi lainnya atau lebih jauh daripada galaksi Kacang Polong.

Beberapa kantor media Cina menjuluki temuan ini sebagai "kebun buah dan sayuran ekstragalaksi". Namun, para peneliti mengatakan galaksi-galaksi yang berwarna cerah ini kecil dan redup, yang membuat observasi sangat sulit dan terbatas.

Luo mengatakan galaksi-galaksi padat baru tersebut memiliki massa beragam yang berkisar dari sekitar 310.000 hingga 10 miliar massa Matahari, dengan galaksi terjauh berjarak sekitar 9 miliar tahun cahaya.

Dikenal sebagai Teleskop Guo Shoujing di Cina, LAMOST mulai dioperasikan pada 2008 untuk mengumpulkan spektrum berkualitas tinggi, pengumpulan data penting yang membantu astronom meneliti komposisi kimia, kepadatan, atmosfer, dan magnetisme benda-benda langit. LAMOST telah membantu menemukan lubang hitam bintang paling besar dan bintang raksasa yang paling kaya litium yang dikenal hingga saat ini.

Seiring berlanjutnya survei ekstragalaksi yang dilakukan LAMOST, semakin banyak galaksi padat akan ditemukan, yang akan membuka lebih banyak peluang untuk memahami pembentukan dan evolusi galaksi di masa awal alam semesta, kata Luo.

XINHUA | ANTARA

Baca:
Cara BPON Kupang Tangkap Citra Galaksi M83

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

14 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

15 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

20 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya