Kemendikbudristek Magangkan Siswa dan Guru Terpilih di SMK RUS Kudus
Reporter
Antara
Editor
Zacharias Wuragil
Sabtu, 2 April 2022 13:55 WIB
TEMPO.CO, Kudus - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memilih SMK Raden Umar Said di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagai tempat magang bagi siswa dan guru dari sembilan SMK terpilih se-Indonesia. Kegiatan magang akan berjalan selama dua bulan di SMK yang menjadi salah satu pusat keunggulan tersebut.
"Kegiatan magang ini diharapkan mampu memberikan pengalaman bekerja, layaknya berada di industri bagi siswa dan guru SMK jurusan animasi dan multimedia," kata Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma, dalam taklimat media di Kudus, Sabtu 2 April 2022.
Menurutnya, sektor ekonomi kreatif di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat pesat. Jumlah permintaan tenaga ahli di berbagai industri di sektor ini menjadi bernading terbalik dengan ketersediaannya.
Hal itu, kata Galuh, mendorong Kemendikbudristek menjalin kerja sama dengan SMK Raden Umar Said Kudus lewat magang yang diikuti oleh siswa dan guru SMK dari berbagai daerah di Indonesia. SMK RUS Kudus disebut memiliki industrinya sendiri dengan menerapkan sistem pembelajaran yang menyerupai industri profesional dan para pengajarnya juga merupakan praktisi industri.
SMK yang terpilih untuk mengikuti program magang di SMK RUS Kudus itu, antara lain SMKN 2 Garut, SMKN 11 Semarang, SMKN Darul Ulum Muncar, SMKN 1 Cermee, SMKN 11 Malang, SMKN 1 Delanggu, SMKN 1 Boyolangu, SMKN 1 Buer dan SMKN 4 Malang.
Ia menambahkan selain meningkatkan hard skills, magang tersebut juga bertujuan meningkatkan soft skills dan menambah portofolio mereka melalui pekerjaan yang diberikan. Misalnya, saat peserta magang harus mengerjakan pekerjaan dengan tenggat waktu yang sangat ketat, mereka dituntut bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai divisi serta berpikir kritis dan kreatif agar dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi saat menyelesaikan proyek tersebut.
Hal menarik lainnya, pekerjaan yang diberikan merupakan proyek nyata dari industri, sehingga para peserta magang tidak hanya sekedar on the job training. "Tetapi dapat merasakan budaya industri yang sesungguhnya."
Dua peserta magang, yakni guru 3D modeling dari SMKN 1 Boyolangu, Erwan Septiyono, dan siswa SMKN 4 Malang, Muhammad Rafli, terbukti menilai program magang ini sangat berguna. "Belum terbiasa bekerja layaknya di industri, tetapi saya optimistis setelah magang selesai, saya dan teman-teman bisa menerapkan di SMK masing-masing," ujar Erwan Septiyono.
Muhammad Rafli mengakui banyak sekali ilmu baru yang diperoleh dan ilmu yang berbeda dari yang selama ini dipelajari di sekolahnya.
Baca juga:
Lulusan SMK, Direktur Polines Dikukuhkan Jadi Guru Besar Termodinamika
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.