Lelaki 37 tahun ini membeli iPhone 3G di Singapura setahun yang lalu. Inilah satu di antara beberapa ponsel fenomenal yang pernah dijajalnya, sebut saja Samsung Omnia dan BlackBerry Storm. Semua adalah gadget yang baru masuk atau malah belum masuk sama sekali ke negeri ini.
Rahmad beruntung, pembelian resmi di Singapura membuatnya bisa memanfaatkan iPhone secara optimal. Ia pun getol mengunduh aplikasi gratisan maupun yang berbayar di App Store. Ini membuatnya bisa memuaskan hobinya bermain game di layar iPhone yang cukup lebar dan berselancar di Internet kapan suka.
iPhone telah membuat pebisnis yang tinggal di Cijantung, Jakarta Timur, itu betah. Sehingga kabar besar yang dibawa Telkomsel pun terasa biasa di telinganya.
Tapi tak demikian halnya dengan banyak orang yang menantikan handset tersebut. Maklumlah, sejak versi awal dirilis pada Juni 2007 hingga versi 3G lahir, Apple belum melirik pasar Indonesia.
Hanya, tiada batang akar pun jadi. Tiada barang resmi, barang gelap yang belum di-unlock pun jadi. Beberapa gerai malah menyediakan jasa pembukaan kunci iPhone untuk menarik perhatian. Harganya? Membubung sampai mencapai Rp 10 jutaan.
Alhasil, lantaran beredar tak resmi, tak ada yang bisa memastikan berapa sesungguhnya jumlah iPhone yang sudah masuk ke sini. Sejumlah pemilik gerai mengatakan animonya cukup tinggi. Malah, pada awalnya, sempat indent berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.
Apakah animo yang sama bakal terjadi bila iPhone nanti benar-benar masuk? Tak seorang pun bisa memastikan. Yang jelas, secara penjualan global, handset yang meraih gelar Temuan Terbaik 2007 ini memang membukukan angka fantastis.
Pada peluncurannya, terjual 270 ribu unit dalam waktu seperempat jam saja. Adapun iPhone 3G yang dijual pada kuartal keempat 2008 terjual sejuta unit dalam tiga hari pertama penjualannya. Pada Oktober 2008, Apple mengumumkan penjualan iPhone 3G pada kuartal keempat 2008 sudah mencapai 6,8 juta unit.
Untuk periode yang sama, iPhone mengungguli BlackBerry dari Research in Motion yang terjual 5,2 juta unit. Maka, kini tibalah saatnya menantikan reaksi pasar Indonesia.
DEDDY SINAGA | KARTIKA CANDRA