Tak Ada Faktor Tunggal, Ini Risiko Penyebab Anak Menyandang Autisme

Senin, 4 April 2022 16:07 WIB

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 1 dari 100 anak di dunia mengidap autism atau gangguan spektrum autisme (ASD). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat dalam laman resminya, ada sekitar 2,4 juta penyandang autism pada 2018. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah 500 orang setiap tahunnya.

Studi di Amerika pada 2018 menunjukkan, 1 dari 27 anak laki-laki mengidap autisme. Sedangkan hanya 1 dari 116 anak perempuan yang mengalaminya.

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dalam laman cdc.gov, Kamis, 31 Maret 2022, menyatakan autisme adalah cacat perkembangan yang disebabkan oleh perbedaan di otak. Menurut CDC penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Tetapi, penelitian terbaru menunjukkan tidak ada penyebab tunggal autisme.

Menurut Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke (NINDS), baik genetika dan lingkungan bisa menyebabkan seseorang mengembangkan ASD. Dilansir dari Healthline, Senin, 1 November 2021, ada beberapa faktor risiko yang dicurigai menyebabkan anak menjadi autis, antara lain:

  • memiliki anggota keluarga dekat yang autis
  • mutasi genetik tertentu
  • sindrom X rapuh dan kelainan genetik lainnya
  • berat badan lahir rendah
  • ketidakseimbangan metabolisme
  • paparan logam berat dan racun lingkungan
  • riwayat ibu dengan infeksi virus
  • paparan janin terhadap obat asam valproat atau thalidomide (Thalomid)

Kondisi autisme, menurut Al Jazeera, Sabtu, 2 April 2022, umum terjadi pada orang dari etnis dan kelompok sosial manapun. Namun, anak laki-laki lebih cenderung terkena kondisi ini.

Advertising
Advertising

Studi di Amerika pada 2018 menunjukkan, 1 dari 27 anak laki-laki mengidap autisme. Sedangkan hanya 1 dari 116 anak perempuan yang memiliki kondisi ini. Ini menunjukkan anak laki-laki empat kali lebih sering didiagnosis autisme daripada anak perempuan.

Kenali Gejalanya

Mengenali gejala bisa membantu pengenalan dan penanganan penyakit autis lebih cepat. Setiap anak bisa saja memiliki gejala yang berbeda.

Gejala autisme yang paling umum adalah gejala sosial, berupa sulit melakukan kontak mata dengan orang lain dan sulit berteman atau berinteraksi dengan orang lain. Gejala lainnya yang umum adalah gejala komunikasi, berupa mulai berbicara pada usia lebih tua daripada anak-anak lain atau bahkan tidak berbicara sama sekali, tidak menggunakan ucapan dalam lingkungan sosial ketika sudah dapat berbicara, dan mengulangi kata atau frasa (echolalia) atau mengulang bagian dialog dari TV atau film.

Anak autis cenderung melakukan gerakan berulang, seperti mengayunkan atau mengepakkan jari atau tangan. Mereka membutuhkan rutinitas, semacam “ritual” kegiatan yang harus dilakukan setiap hari. Mereka juga terlalu sensitif atau kurang sensitif terhadap hal-hal tertentu di sekitarnya, seperti cahaya, suara, sentuhan, atau rasa.

Baca juga: Ini Bulan Peduli Autisme, Apa Itu ASD?

AMELIA RAHIMA SARI

Berita terkait

5 Hal Positif Menjadi Ekstrovert

4 jam lalu

5 Hal Positif Menjadi Ekstrovert

Seseorang yang memiliki keprbadian ekstrovert punya sejumlah keuntungan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

1 hari lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

1 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

4 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

7 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

10 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya