Bakar Jaringan Saraf Dekat Ginjal Bisa Obati Tekanan Darah Tinggi

Jumat, 8 April 2022 04:06 WIB

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Membakar atau menghancurkan jaringan saraf yang ada di sekitar ginjal bisa secara permanen menurunkan tekanan darah bagi mereka, penderita tekanan darah tinggi yang merasa tak mendapatkan manfaat dari obat-obatan. Selama puluhan tahun, jaringan saraf di ginjal telah diketahui mengatur tekanan darah.

Sebuah terapi yang dikenal sebagai renal denervation adalah tindakan menyisipkan sebuah kateter ke dalam pembuluh darah di paha untuk mengakses pembuluh darah arteri yang memberi asupan ke ginjal. Kateter membawa gelombang frekuensi radio untuk membakar jaringan saraf di dinding arteri, mengurangi aktivitas mereka.

Teknik itu telah memberi hasil yang menjanjikan sebagai sebuah terapi untuk tekanan darah tinggi, tetapi ada kekurangan data mengenai jaminan keselamatan dan efikasi jangka panjangnya. Untuk menelisiknya, Felix Mahfoud dari Saarland University di Saarbrücken, Jerman, dan para koleganya meneliti 80 orang yang masih mengalami tekanan darah tinggi meski sudah diobati dengan obat-obatan antihipertensi.

Sebanyak 38 partisipan lalu diberikan terapi renal denervation dan 42 lainnya berperan sebagai kelompok kontrol dengan kateter gelombang radio palsu.

Pada awal studi, seluruh tekanan sistolik partisipan--tekanan jantung memompa darah ke seluruh tubuh--terukur antara 150-180 mmHg. Sebagai catatan, tekanan yang lebih dari 140 mmHg dipandang terlalu tinggi. Tekanan diastoliknya, resistensi terhadap aliran darah dalam pembuluh, setidaknya 90 mmHg, atau di batas atas dari kondisi normal.

Advertising
Advertising

Tiga tahun berjalan dari penelitian itu, tekanan darah sistolik dan diastolik partisipan dengan renal denervation terukur, masing-masing, 10 dan 5,9 mmHg lebih rendah daripada partisipan di kelompok kedua. Hampir seluruh partisipan tetap meminum obat-obatan penurun tekanan darah sepanjang studi berjalan. Hasil selengkapnya dilaporkan di Jurnal The Lancet edisi terbaru.

Bagaimana renal denervation bekerja menurunkan tekanan darah belum dipahami dengan jelas. Mahfoud dan timnya menduga syok kepada jaringan saraf mungkin mengkonfigurasi ulang jaringan pembuluh darah dalam tubuh atau mempengaruhi sistem hormon dalam ginjal yang mengendalikan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah, seperti diketahui, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, di antara penyakit lainnya.

Khusus tentang reduksi tekanan darah sistolik, tim melukiskan hasil studinya itu sebagai, "sangat berarti secara klinis dan diyakini terhubung dengan frekuensi kejadian serangan jantung yang lebih rendah."

Meski begitu, tidak semua orang sepenuhnya yakin dengan potensi renal denervation untuk diterapkan di klinik. Tony Heagerty dari University of Manchester, Inggris, adalah di antaranya. "Jumlah partisipan dalam makalah ini terlalu kecil, tapi memang kelihatannya renal denervation menurunkan tekanan darah lebih daripada kelompok kontrolnya," kata dia.

Menurutnya, renal denervation hanya akan potensial bagi mereka yang resisten obat-obatan. "Karena ini prosedur yang mahal, beda dengan pengobatan menggunakan obat-obatan yang generik," katanya lagi.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Garda Nasional Ukraina Inspeksi Chernobyl Sepeninggal Pasukan Rusia


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

2 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

4 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

7 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

8 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

9 hari lalu

Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca Selengkapnya

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

15 hari lalu

Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

21 hari lalu

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.

Baca Selengkapnya

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

26 hari lalu

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

29 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya