FDA atau BPOM Amerika Serikat Izinkan Deteksi Covid-19 dengan Breathalyzer

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 16 April 2022 10:11 WIB

Ilustrasi alat deteksi covid-19 dengan napas atau Breathlyzer. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Kamis, 14 April 2022 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat pertama untuk mendeteksi Covid-19 pertama melalui sampel napas. Tes ini dapat memberikan hasil dalam waktu kurang dari tiga menit dengan akurasi yang tinggi.

Melansir dari cbsnews.com, alat tes covid-19 ini bernama Breathalyzer yang memiliki ukuran barang bawaan. Alat ini dapat memberikan hasil tes deteksi covid-19 kurang dari tiga menit. Alat ini juga bisa digunakan di kantor, rumah sakit, dan tempat pengujian seluler oleh operator terlatih dan berkualifikasi di bawah pengawasan penyedia layanan kesehatan. Satu mesin dapat menganalisis sekitar 160 sampel per hari.

Dijelaskan dalam fda.gov, sebelumnya kinerja Breathalyzer telah diuji dalam penelitian besar yang melibatkan 2.409 orang, termasuk partisipan bergejala dan tanpa gejala. Dalam studi tersebut, tes tersebut terbukti memiliki sensitivitas 91,2 persen (persentase sampel positif yang diidentifikasi dengan benar oleh tes) dan spesifisitas 99,3 persen (persentase sampel negatif yang diidentifikasi dengan benar).

Breathalyzer menggunakan teknik yang disebut kromatografi gas spektrometri massa gas (GC-MS) untuk memisahkan dan mengidentifikasi campuran kimia dan dengan cepat mendeteksi lima Senyawa Organik Volatil (VOC) yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2 dalam napas yang dihembuskan.

“Otorisasi hari ini adalah contoh lain dari inovasi cepat pada tes diagnostik untuk Covid-19,” ujar Jeff Shuren, direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi FDA dalam sebuah pernyataan yang dikutip Tempo.co dari fda.gov pada 14 April 2022. Jeff melanjutkan bahwa FDA terus mendukung pengembangan tes Covid-19 terbaru dengan tujuan memajukan teknologi yang membantu mengatasi pandemi demi keadaan kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Advertising
Advertising

NAOMY A NUGRAHENI

Baca: Efikasi Rendah Terhadap Omicron, FDA Tunda Pengujian Vaksin Pfizer untuk Balita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

5 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya