Di Sidang Soal Ade Armando, Dosen UGM Akui Unggahannya Keliru Pilih Diksi

Senin, 18 April 2022 17:05 WIB

Prof Karna Wijaya. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dosen bergelar profesor Universitas Gadjah Mada (UGM) Karna Wijaya menghadiri sidang etik yang digelar kampus UGM pada Senin, 18 April 2022. Sidang digelar untuk klarifikasi unggahan Karna di media sosial yang diduga menghina Ade Armando, dosen Universitas Indonesia yang dikeroyok saat demo di DPR pada 11 April lalu.

Kepala Bagian Humas dan Protokol, Dina W Kariodimedjo mengatakan dari hasil klarifikasi itu Karna mengakui keliru dalam memilih diksi ketika berkomentar soal Ade di postingannya. "Yang bersangkutan mengakui ada pilihan kata (diksi) yang tidak tepat dalam postingannya di media sosial," kata Dina.

Dari klarifikasi Karna itu, Dina menegaskan ada pihak-pihak lain yang berupaya melakukan tindakan untuk menimbulkan kebencian terhadap dosen itu terkait radikalisme. "Beliau sudah menegaskan dirinya tidak ada kaitan sama sekali dengan radikalisme," kata dia.

Dari hasil klarifikasi ini UGM akan meneruskannya ke Dewan Kehormatan Universitas (DKU). DKU akan menelaah secara seksama kasus tersebut. Termasuk memanggil pihak-pihak yang kompeten untuk dapat memberikan pandangan maupun tanggapan.

UGM, kata Dina, akan selalu serius dan berkomitmen untuk menangkal masuknya radikalisme di kampus. Bahkan, ketika mahasiswa akan masuk di bangku perkuliahan pun sudah disiapkan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB).

Advertising
Advertising

Dina mengatakan UGM juga terus melakukan penguatan kelembagaan maupun diskusi-diskusi mengenai jati diri UGM. “UGM akan selalu terbuka terhadap berbagai masukan dari masyarakat terkait radikalisme ini,”kata dia. Setiap laporan yang masuk dari masyarakat, termasuk tentang radikalisme, UGM akan melakukan penelitian secara seksama.

Dalam sidang etik yang dipimpin Rektor UGM Panut Mulyono itu, Karna Wijaya menjelaskan seputar kronologi unggahannya yang mengomentari Ade Armando saat dikeroyok massa. Karna dalam unggahan itu menulis warganet yang menemukan celana Ade Armando agar dikembalikan karena mau dipakai mengajar.

Karna yang merupakan Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM itu mengklaim unggahannya soal Ade Armando hanya guyonan biasa. Hal itu, kata dia, sama ketika dia berkomentar mengenai klitih, begal, sampai kelangkaan minyak goreng. Dia menyebut unggahan soal Ade digoreng oleh pihak tertentu sebagai bahan politik.

"Postingan yang Ade Armando itu digoreng pihak tertentu, disebar ke grup Facebook Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada), mungkin karena ada muatan politisnya," kata Karna kepada Tempo pada Senin, 18 April 2022.

Karna mengaku sudah mengetahui siapa penyebar postingannya di sejumlah grup termasuk Facebook Kagama. Dia menyebut penyebar bukan dari kalangan internal UGM. "Bukan dari internal UGM, orang dengan initial JS ini (yang menyebar postingan ke facebook Kagama) seorang ASN (aparatur sipil negara) yang bekerja pada tempat lain. Kami sudah identifikasi namun masih confidential," kata dia.

Sejak postingannya viral di media sosial, Karna mengatakan dirinya terus mendapat hujatan. Hujatan itu menurutnya berasal dari para pendengung atau buzzer di media sosial yang selama ini pro terhadap Ade Armando. Dia dituding penganut radikalisme dan juga Negara Islam Indonesia (NII). Dia pun membantah tudingan itu.

"Lha ndak lah. Walau ada yang menuduh saya playboy, ada yang menuduh saya NII (Negara Islam Indonesia). Saya tidak masalah kalau dihujat, tapi kalau sudah pencemaran nama baik harus kami polisikan," kata Karna.

Karna mengatakan akan mengambil langkah hukum kepada penyebar berita bohong dan fitnah yang mencemarkan namanya. Dalam waktu dekat, dia mengatakan akan melaporkan kasus tersebut ke polisi sambil menunggu semua data lengkap.

Adapun dalam sidang etik itu, Karna meminta maaf karena postingannya itu telah menimbulkan kegaduhan yang menyeret nama UGM. Dia pun menekankan bahwa postingannya bukanlah terkait urusan politik. Menurut dia, sampai detik ini dirinya masih diperbolehkan mengajar seperti biasa.

"Saat ini saya masih boleh mengajar, wong kalau mengajar saya juga tidak bicara politik, tapi 100 persen silabus," kata dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM itu.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: IPB Buka Lowongan Dosen untuk 66 Orang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

4 jam lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Rosario Dinilai Cermin Kegagalan Elemen Negara

1 hari lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Rosario Dinilai Cermin Kegagalan Elemen Negara

Halili menilai, ibadah Rosario Mahasiswa Katolik UNPAM menunjukkan bahwa intoleransi dan kebencian terus menjadi ancaman terhadap kebebasan beragama.

Baca Selengkapnya

Hari Susu Dunia, UGM Siap Pecahkan Rekor MURI Minum 11.690 Susu oleh Mahasiswa

1 hari lalu

Hari Susu Dunia, UGM Siap Pecahkan Rekor MURI Minum 11.690 Susu oleh Mahasiswa

Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) siap pecahkan rekor MURI minum 11.690 susu oleh mahasiswa pada peringatan hari susu sedunia.

Baca Selengkapnya

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

1 hari lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

1 hari lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

1 hari lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

1 hari lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

2 hari lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

2 hari lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

2 hari lalu

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

UGM menyediakan kuota 1.010 calon mahasiswa baru melalui jalur International Undergraduate Program (IUP) pada 2024.

Baca Selengkapnya