Kepala BRIN: Semakin Banyak Paten, Negara Semakin Maju

Rabu, 20 April 2022 09:06 WIB

Laksana Tri Handoko. Foto : LIPI

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan aktivitas riset masih belum populer di kalangan masyarakat, padahal riset merupakan solusi dari permasalahan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, dia mendorong adanya grassroots inovations atau inovasi yang datang dari akar rumput.

“Lahirnya BRIN untuk membuat semua orang aware terhadap riset. Ini yang akan meningkatkan nilai ekonomi,” ungkap Handoko saat diwawancarai dalam acara “Podcast di Atas Meja Makan”, Selasa, 20 April 2022.

Menurut Handoko, riset dan inovasi tidak harus datang dari akademisi, tetapi bisa dilakukan oleh semua orang, termasuk individu, komunitas, hingga industri. Oleh karena itu siapa saja bisa menjadi periset, bahkan bisa punya paten dan menambah nilai ekonomi. Hal ini yang menjadi basis kemajuan ekonomi.

“Di negara maju seperti di Jepang itu, separuh penghasil paten sederhana ya, bukan yang reguler, itu merupakan ibu rumah tangga. Karena ibu rumah tangga banyak permasalahan di rumah. Itu sebabnya mereka menjadi penghasil paten terbesar di Jepang. Semakin banyak kita memiliki paten, negara kita akan semakin maju,” katanya.

Handoko mengatakan BRIN diharapkan dapat membangun ekosistem riset yang jauh lebih baik. Satu tahun sejak terbitnya Perpres No 78 Tahun 2021, lanjutnya, BRIN berupaya melakukan konsolidasi menggabungkan lembaga riset dari hampir 74 kementerian/lembaga. Konsolidasi itu meliputi sumber daya manusia (SDM), anggaran, dan infrastruktur riset.

Advertising
Advertising

“Sebenarnya ide menggabung lembaga riset itu sudah lama sejak zaman Bung Karno tahun 1960-an. LIPI dulu itu sendiri gabungan dari hampir 17 lembaga riset nasional saat itu. BRIN ini menuntaskan penggabungan yang belum selesai tadi,” kata Handoko.

Di sisi lain, Handoko juga membuka masukan dan aspirasi masyarakat. Menurutnya, hal itu menjadi bagian penting dalam memajukan riset dan inovasi. Hal yang lebih penting lagi, masyarakat juga akan lebih menjadi tahu bahwa BRIN saat ini banyak memiliki skema fasilitasi yang bisa diakses oleh masyarakat.

Handoko berpesan agar masyarakat tidak perlu takut memiliki ide-ide yang berbeda, untuk menghasilkan invensi dan inovasi. “Yang terpenting jangan takut mencoba, apabila gagal, coba kembali. Karena basis inovasi itu kepekaan terhadap masalah dan kreativitas untuk mencari solusinya,” tuturnya.

Baca:
BRIN Kukuhkan 4 Profesor Riset Perempuan, Pakar Nanokomposit sampai Politik LN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

6 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

2 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

2 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya