Peneliti ITB, BRIN, dan NTU Gagas Observatorium Pemantau Sesar Lembang

Kamis, 21 April 2022 06:50 WIB

BNPB memasang rambu peringatan keberadaan sesar atau patahan di lokasi Sesar Lembang, utara Bandung, Jumat, 26 April 2019. (Tempo/Anwar Siswadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan peneliti dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), dan Nanyang Technological University (NTU) Singapura, menggagas pembuatan observatorium untuk memantau pergerakan Sesar Lembang.

Menurut Ketua Tim dari ITB, Endra Gunawan, rencananya ada tiga lokasi pemantauan baru yang akan dibuat sekaligus untuk edukasi ke masyarakat. “Sebelumnya ITB telah memasang jaringan lima stasiun pemantau,” katanya kepada Tempo, Rabu malam, 20 April 2022.

Pemantauan itu menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System untuk mengukur pergerakan sesar atau patahan Lembang. Tim riset Endra sejak 2019 telah memasang lima stasiun pemantauan, di antaranya di Desa Kayu Ambon, Pagerwangi, dan dua di daerah Punclut.

Adapun tiga lokasi barunya berada di area penangkaran rusa Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, dan sekitar daerah Wanayasa.

“Kami ingin stasiun pengamatan ini berkelanjutan untuk generasi di masa depan,” ujar dosen dari Kelompok Keahlian Geofisika Global di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB itu.

Advertising
Advertising

Penambahan tiga stasiun pengamatan baru pada 2022 itu berasal dari tim dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, yang dipimpin Nuraini Rahma Hanifa. Selain itu juga akan dipasang tiga stasiun seismik untuk mendeteksi kejadian gempa bumi.

Adapun bentuk bangunan observatorium Sesar Lembang itu kini masih dirancang. Endra memperkirakan dalam kurun waktu 1-2 tahun lagi sudah bisa dibangun dan berfungsi.

Konsepnya, observatorium itu selain sebagai wahana ilmiah, juga sebagai wisata edukasi ke warga soal ancaman gempa dari Sesar Lembang dan kesiapsiagaannya.

Patahan itu, berdasarkan riset sebelumnya, diketahui memanjang sejauh 29 kilometer, dari daerah Padalarang di barat hingga antara daerah Batu Lonceng dan Gunung Manglayang di timur. “Dampak gempanya juga ke Bandung,” kata Endra.

Gagasan pembuatan observatorium Sesar Lembang dibahas sejak 2021 oleh tim riset ITB, BRIN, NTU, juga peneliti gempa dari lembaga lain. Tim menyampaikan gagasan itu ke Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Rabu.

Dalam pertemuan dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Sodikin, pihak pemerintah daerah ingin hasil pemantauan bisa ditampilkan seperti BMKG. “Kalau sudah ada data dimasukkan ke server lalu masuk ke website bisa, tidak ada masalah,” ujar Endra.

Baca:
Sebut Sesar Lembang Sedang Tidur, BMKG: Potensi Gempa 2100

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

1 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

6 jam lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

6 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

8 jam lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

11 jam lalu

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

11 jam lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

13 jam lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya