Hari Kartini, Para Perempuan Peneliti Diharap Profesional dan Gigih

Kamis, 21 April 2022 19:39 WIB

Ilustrasi Hari Kartini. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 50 persen periset di Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), adalah perempuan. Proporsi ini menjadi modal utama dalam mendukung capaian riset dan membuktikan bahwa perempuan peneliti memberi kontribusi yang sama terhadap ketahanan pangan nasional.

Puji Lestari, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, mengungkap itu dalam agenda daring Talk to Scientist memperingati Hari Kartini, Kamis 21 April 2022. Selain Puji, BRIN menghadirkan Kepala Organisasi Riset Kesehatan N.L.P. Indi Dharmayanti dalam perbincangan yang mengangkat tema 'Perempuan Berkarya, Riset dan Inovasi Berdaya' tersebut.

Keduanya berada di antara 12 kepala organisasi riset yang dimiliki BRIN saat ini. "Saya berharap perempuan periset profesional dan meniru sikap tidak mudah menyerah seperti yang diusung Kartini," kata Puji.

Dia mengungkapkan tingginya tingkat kegagalan penelitian terutama di bidang molekuler dan genomik. "Di sini jangan pernah menyerah, bisa dicoba lagi," katanya.

Puji juga membagikan resepnya agar tetap sehat menjaga fisik dan mental, yakni berpikir positif yang akan membawa aura positif juga ke lingkungan. Dia juga berpendapat penting menjaga keseimbangan kualitas dan komunikasi yang baik antara karir, kantor, suami, dan anak dalam kehidupan sehari-hari.

Advertising
Advertising

Indi Dharmayanti menyampaikan bahwa penelitian merupakan salah satu dunia kerja yang dipilih oleh para perempuan dalam aktualisasi diri. Dengan tidak melepaskan kodratnya sebagai seorang perempuan, menurut Indi, perempuan periset harus mampu menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Begitu juga dengan di lingkungan pekerjaan, Indi mengatakan, "Pimpinan menjadi role model, contoh dan tauladan dalam pengembangan kreativitas.”

Dalam catatannya, kesenjangan gender nyata dalam dunia sains di mana 70 persen isinya adalah laki-laki. Di BRIN, kata Indi, terdapat 56 persen laki-laki dan 44 perempuan dari total 4.102 peneliti.

Tangkapan layar Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN NLP Indi Dharmayanti (panel bawah) dan Kepala OR Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari (kiri atas) dalam diskusi Talk to Scientist edisi Hari Kartini, Jakarta, Kamis 21 April 2022. (FOTO ANTARA/Prisca Triferna)

"Saya harapkan bahwa dengan kekuatan yang kita miliki, perempuan sebagai periset di BRIN mendorong lingkungan riset yang mampu menciptakan penemuan dan inovasi dan berkontribusi tentunya terhadap kemajuan bangsa dan negara serta bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Pelaksana tugas Sekretaris Utama, Nur Tri Aries Suestiningtyas, menuturkan, peringatan Hari Kartini tidak hanya sebagai pengingat perjuangan R.A Kartini. Tapi, turut memberikan alarm dalam memberi kesempatan kepada para perempuan untuk berkontribusi seluas-luasnya.

Menurut dia, intelektualitas menjadi cambuk bagi perempuan masa kini untuk berkembang, dimana ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi termasuk didalamnya. "BRIN memberi kesempatan yang inklusif bagi seluruh sivitas untuk berkarya, kesempatan yang sama besarnya bagi para perempuan yang berkiprah di bidang riset dan ilmu pengetahuan," katanya.

ANTARA

Baca juga:
ITB Sindir Siswa Lolos SNMPTN tapi Mangkir Daftar Ulang


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

1 hari lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

2 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Suhu Panas Akhir-akhir ini Bentuk Suhu Tinggi, Bukan Heatwave

Menurut peneliti BRIN, suhu panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini kategorinya suhu tinggi, bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Selengkapnya

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

2 hari lalu

'Bintang Jatuh' Terlihat di Yogyakarta dan Sekitarnya, Astronom BRIN: Itu Meteor Sporadis

Aastronom BRIN menyebut fenomena adanya bintang jatuh di Yogyakarta dan sekitarnya itu sebagai meteor sporadis.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

2 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya