Hari Bumi, Google Merilis Google Doodle Bertema Perubahan Iklim

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 22 April 2022 23:58 WIB

Google Doodle Perubahan Iklim. google.com

TEMPO.CO, Jakarta -Dilansir dari laman livemint.com, raksasa mesin pencari Google hari ini mendedikasikan karya seni Google Doodle pada Hari Bumi yang dimulai pada tahun 1970 untuk menunjukkan bagaimana perubahan iklim mempengaruhi bumi.

Hari Bumi diperingati di seluruh dunia untuk menandai peringatan gerakan modern untuk melindungi lingkungan kita yang dimulai lebih dari 50 tahun yang lalu. Perubahan iklim yang menjadi salah satu isu paling mendesak di zaman sekarang telah ditampilkan di Google Doodle untuk menunjukkan dampaknya di berbagai lokasi di planet bumi.

Dilansir dari laman google.com, doodle Hari Bumi dari Google membahas salah satu topik paling menarik, yaitu perubahan iklim. Doodle ini menggunakan citra selang waktu realtime dari Google Earth Timelapse.

Dari Google Earth Timelapse tersebut kemudian dapat dilihat dampak perubahan iklim di empat lokasi berbeda di Bumi. Pertama, Gunung Kilimanjaro di Tanzania Afrika. Gambar dari Gunung Kilimanjaro diambil setiap bulan Desember setiap tahunnya mulai dari 1986 hingga 2020.

Kedua, Sermersoq, Greenland. Gambar di Sermersoq diambil setiap bulan Desember setiap tahunnya mulai dari tahun 2000 hingga 2020. Ketiga, Great Barrier Reef, Australia. Gambar dari Great Barrier Reef diambil setiap bulan dari Maret hingga Mei 2016. Keempat, Hutan Harz, Jerman. Gambar dari Hutan Harz diambil setiap bulan Desember setiap tahun mulai dari 1995 hingga 2020.

Advertising
Advertising

Melalui doodle tentang gambar soal perubahan iklim tersebut, Google berharap agar masyarakat bertindak secara bersama-sama agar dapat mempertahankan kehidupan yang lebih berkelanjutan dan menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.

Google juga sudah berupaya untuk mengurangi emisi karbonnya. Dilansir dari The Guardian, Alphabet, perusahaan yang mengoperasikan mesin pencari Google, mengklaim telah netral karbon sejak 2007 dan berencana untuk mengoperasikan semua pusat datanya sepenuhnya pada energi terbarukan pada 2030 .

Perusahaan tersebut tercatat menggunakan 15,5 terawatt jam listrik pada tahun 2020 yang sebagian besar untuk memberi daya pada pusat datanya. Angka ini memangkas limbah yang dihasilkan dari operasinya sebesar 40% menjadi 28.864 ton meskipun membuat adanya peningkatan konsumsi airnya.

Meskipun angka terbaru untuk tahun 2021, tetapi perusahaan mengatakan telah mengkompensasi emisinya dengan membeli cukup energi terbarukan dan penggantian kerugian untuk menutupi konsumsinya.

Demikian tema perubahan iklim menjadi bahasan Hari Bumi yang tampil di Google Doodle hari ini.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Kilas Balik Hari Ini 22 April: Sejarah Penetapan Hari Bumi

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

8 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

11 hari lalu

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

13 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

14 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya