TEMPO Interaktif, Jakarta: Ahli hubungan jaringan sosial Internet menganjurkan para pengguna Facebook untuk berhati-hati saat akan meng-add--atau tidak meng-add--para atasan kantor mereka mereka.
Facebook, yang pada Kamis (5/2) sudah memasuki usia kelima, menjadi program sangat populer sehingga kadang bos dan anak buahnya saling berhubungan di situs ini.
Patrice-Anne Rutledge, ahli jaringan sosial dan penulis "The Truth About Profiting from Social Networking", menyatakan menjadikan bos sebagai teman di Facebook memiliki keuntungan karena hubungannya menjadi semakin dekat. "Anda bisa menemukan kesamaan minat: maraton, film asing, atau yoga," kata Rutledge.
Hubungan personal ini bisa menguntungkan jika di masa mendatang karir makin maju atau berganti pekerjaan.
Sisi buruknya, kata Rutledge, "Profil Anda terbuka dan daftar teman Anda." Si bos mungkin tidak suka melihat tingkah Anda saat berlibur atau mengomentaris suasana kantor yang menjengkelkan.
"Anda mesti memperhatikan karena atasan Anda melihat beberapa aspek kehidupan Anda," katanya. Bos, mungkin bisa memantau kegiatan Anda saat libur via Facebook.
Jika enggan memasukkan bos--atau justru ingin memasukkan--ke dalam jaringan Anda, mesti mempertimbangkan beberapa hal. "Yang penting, Anda mesti tahu 'peraturan tak tertulis' budaya perusahaan yang paling tepat untuk mengawali Facebook," kata Rutledge.
Jika semua orang sekantor menjadi anggota Facebook, maka boleh disebut Anda juga mesti menjadi anggota sebagai salah satu etiket. "Ini serupa dengan makan siang dengan teman sekantor atau mengobrol sambil mengambil minum," kata Rutledge. Suka atau tidak suka, Anda mesti menjadikan bos sebagai salah satu anggota jaringan teman Anda.
Jika tidak, juga mesti melihat bagaimana rekan-rekan Anda bertindak. Apakah mereka menjadikan bos sebagai salah satu teman di Facebook atau Anda satu-satunya yang berniat.
Taruhlah, Anda berniat menambah. Sebaiknya, kata Rutledge, sebelum menambah, Anda menanyakan langsung kepada si bos tidak lewat Internet. Siapa tahu atasan tidak berkenan dan hanya "terpaksa" menambah teman. Ini malah bisa memperburuk hubungan.
Nah, bagaimana jika atasan Anda yang meminta di-add sedang di Facebook penuh dengan foto atau isi yang mungkin membuat bos bisa berang? "Menolak permintaan teman bukan ide yang bagus," kata Rutledge.
Cara terbaik adalah "membersihkan" profil Anda sebelum menerima permintaan menjadi teman ini.
CNN/NURKHOIRI
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya