Anak Gunung Krakatau Berstatus Siaga, Catatan 4 Tahun Terakhir Erupsi Krakatau

Reporter

Tempo.co

Kamis, 28 April 2022 08:45 WIB

Gunung Anak Krakatau mengeluarkan asap di Selat Sunda, Senin, 20 April 2015. Kegiatan vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak lahir pada 1930 hingga 2000, telah mengalami erupsi lebih dari 100 kali, baik secara eksplosif maupun efusif. Dari beberapa letusan tersebut, umumnya titik letusan selalu berpindah-pindah di sekitar tubuh kerucutnya. Dok.TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Anak Gunung Krakatau kembali erupsi sejak beberapa waktu lalu, bahkan kini statusnya berada di level tiga atau siaga. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rilisnya mengingatkan masyarakat agar tak mendekati atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif Anak Gunung Krakatau.

Letusan terdahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 26 dan 27 Agustus 1883. Awalnya Krakatau mencakup wilayah yang cukup luas, akibat letusan Gunung Krakatau yang dahsyat tersebut beberapa pulau terpisah-pisah hingga kini. Letusannya memicu tsunami serta embusan awan panas yang mengakibatkan tewasnya ribuan penduduk Hindia-Belanda.

Suara letusannya bahkan terdengar hingga Australia dan dikenal sebagai suara yang sangat berisik, sebab terus terjadi selama 40 jam lamanya. Dampaknya tak main-main, dari letusan kala itu terjadi gelombang besar di wilayah Selat Sunda dan menelan kurang lebih 200 ribu jiwa kala itu.

Tak hanya tsunami, abu dari letusan tersebut bahkan sampai ke daratan Eropa. Akibatnya, abu tersebut menyelimuti atmosfer dan menyebabkan kurangnya intensitas cahaya matahari. Kondisi ini berlangsung hingga setahun lamanya dan berefek penurunan suhu udara global hingga abad ke-20.

Di bekas Gunung Krakatau, terdapat gunung baru yang diberi nama anak gunung Krakatau sebab lokasinya berada di kaldera bekas Gunung Krakatau dan ukurannya masih kecil.

Advertising
Advertising

Namun kian hari anak Gunung Krakatau kian membesar dengan tingginya bertambah 6 meter lebarnya bertambah 12 meter per tahun.

Letusan Gunung Krakatau 4 Tahun Terakhir

Dalam empat tahun terakhir, Gunung Krakatau telah berkali-kali pula meletus dan tentunya menimbulkan kegemparan, berikut di antaranya:

1. Agustus 2018

Anak Krakatau kembali menggemparkan publik karena aktivitas vulkanik mulai meningkat hingga ratusan kali. Pada 18 Agustus 2018 tercatat anak Krakatau erupsi 576 kali dalam sehari.

Pos pengamanan anak gunung Krakatau menyebutkan tinggi letusan mencapai 100 hingga 500 meter dari puncak kawah. Letusan tersebut juga melontarkan abu vulkanik, batu pijar, pasir dan suara dentuman.

2. 22 Desember 2018

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG menyebutkan Pantai Anyer diterjang air tsunami pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. Akibatnya diperkirakan 437 korban kehilangan nyawanya dan sedikitnya 843 luka-luka.

Selain itu ini telah memicu dentuman misterius di beberapa wilayah. Warga terkejut dan melaporkan suara dentuman tersebut terdengar di Banten, Lampung, hingga Sumatera Selatan.

3. 10 April 2020

Anak Gunung Krakatau kembali erupsi dengan tinggi abu mencapai 200 meter di atas puncak atau sekitar 357 meter dari permukaan laut. Saat itu BMKG menyatakan erupsi ini tidak memicu terjadinya Tsunami.

4. 21 April 2022

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui media sosialnya mengabarkan gunung Krakatau kembali meletus dengan tinggi kolom abu sekitar 957 meter di atas permukaan laut.

Sebulan sebelumnya tinggi kolom erupsi mencapai seribu meter dari puncak. Oleh karena itu masyarakat dan wisatawan tidak diperkenankan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.

Pada Februari 2022 diketahui terjadi sembilan kali letusan Anak Gunung Krakatau dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Gunung Anak Krakatau Siaga, Warga Diimbau Hindari Tempat Wisata di Sekitarnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

6 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

8 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

8 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

12 jam lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

13 jam lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

14 jam lalu

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengevakuasi 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

15 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

23 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya