Bibit Siklon Tropis Baru Muncul di Utara Kalimantan, Picu Cuaca Ekstrem?

Kamis, 28 April 2022 16:05 WIB

Ilustrasi Siklon Tropis. Kredit: ANTARA Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah bibit Siklon Tropis 98S di Samudra Indonesia selatan Jawa, kini muncul bibit siklon tropis baru. “Terdapat prakondisi pembentukan bibit Siklon Tropis 98W di utara Kalimantan,” kata Erma Yulihastin, peneliti klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis, 28 April 2022.

Kondisi itu berpotensi meningkatkan cuaca ekstrem di wilayah barat Indonesia, seperti Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. “Termasuk juga di wilayah Laut Jawa dan Selat Sunda karena pembentukan sepasang sistem depresi tropis ada di selatan dan utara Indonesia,” ujar Erma lewat keterangan tertulis.

Kedua sistem depresi tropis itu telah berdampak pada penguatan angin timuran dan selatanan dari selatan Jawa melewati Selat Sunda dan Laut Jawa. Dampaknya membangkitkan badai dahsyat di lautan karena disertai dengan pembentukan wilayah-wilayah konvergensi yang menyebar secara acak di berbagai lokasi, baik di lautan maupun pesisir.

Dari sisi kekuatan, bibit siklon yang terbentuk di utara Kalimantan atau 98W itu dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat. Alasannya karena didukung kondisi daerah konvergensi antar-tropis atau ITCZ yang saat ini berada di lintang utara pada posisi 2–5 derajat Lintang Utara.

Sementara bibit Siklon 98S yang berlokasi di Samudra Indonesia selatan ekuator, menurut Erma, cenderung tetap, stasioner atau konstan terhadap waktu. Alasannya karena lokasi tersebut merupakan pertemuan antara dua gelombang atmosfer tropis ekuator, yaitu Kelvin dan Rossby, yang teramati lewat data pemantauan satelit .

Advertising
Advertising

Penjalaran gelombang Kelvin berasal dari barat, sementara gelombang Rossby dari timur. Menurut Erma, kedua aktivitas gelombang itu juga ditunjukkan oleh prediksi gelombang atmosfer kuantitatif oleh pusat studi iklim Universitas California Utara (NCICS). “Berdasarkan penelitian terkini, gelombang Kelvin memiliki peran paling dominan dalam memicu hujan ekstrem di Pulau Jawa, dibandingkan jenis gelombang atmosfer lainnya,” kata dia.

Menurut Erma, pembentukan kedua bibit badai tropis di utara dan selatan Indonesia memiliki kecenderungan terus terjadi hingga beberapa hari mendatang sehingga perlu terus menerus dipantau dan diprediksi.

Baca:
BMKG Masih Pantau Bibit Siklon dan Prediksi Ombak 6 Meter Hari Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BRIN: Rumah di Puspiptek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

1 jam lalu

BRIN: Rumah di Puspiptek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

15 jam lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

19 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

1 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

3 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

4 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

4 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

4 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya