Dijarah Pasukan Rusia, Mesin-mesin Pertanian Ini Berteknologi Remote Lockout

Selasa, 3 Mei 2022 12:29 WIB

Seorang petani tampak mengenakan helm dan rompi antipeluru saat berladang di Zaporizhzhia, Ukraina, 26 April 2022. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Rusia dilaporkan menjarah mesin-mesin pertanian senilai hampir $5 juta dari outlet John Deere di Melitopol, salah satu kota yang mereka duduki di Ukraina, hanya untuk mendapati mesin-mesin itu telah dimatikan dari jarak jauh dan tak dapat dioperasikan. Beberapa, yang telah dilengkapi dengan fitur kunci jarak jauh dan built-in GPS itu, terlacak telah berada sejauh 700 mil di Desa Zakhan Yurt di wilayah Chechnya.

Situs berita CNN mengatakan kalau pasukan Rusia bertahap membawa mesin-mesin itu sejak menduduki Melitopol pada Maret lalu. Disebutkan, penjarahan dimulai dari dua kombinasi mesin pemanen seharga $300 ribu setiap mesin, sebuah traktor, dan sebuah mesin penyemai, hingga kemudian seluruh 27 jenis peralatan yang ada dibawa seluruhnya. Beberapa sampai ke Chechnya, sebagian yang lain dilaporkan kini berada di pedesaan dekat Melitopol.

“Ketika para penjajah mengangkut mesin pemanen curian itu ke Chechnya, mereka menyadari kalau mereka tak dapat menyalakannya, karena mesin terkunci dari jauh,” kata sumber berita CNN.

Meski begitu, sumber berita itu melanjutkan, pasukan Rusia kelihatannya terus mencoba menemukan cara untuk menyalakannya. Termasuk dengan mengontak para konsultan di Rusia yang berusaha mem-by pass penguncian itu. Selain peralatan pertanian, pasukan Rusia juga dilaporkan telah mencuri benih yang dikenal sebagai komoditas ekspor terbesar Ukraina.

Peralatan pertanian telah secara mengejutkan menjadi barang teknologi tinggi. Bahkan John Deere telah sebelumnya menjadi pusat perdebatan hak-untuk-mereparasi. Ini karena perangkat lunaknya mencegah para petani pengguna untuk bisa memperbaiki sendiri peralatan John Deere milik mereka yang rusak.

Advertising
Advertising

Apa yang terungkap dari kasus penjarahan ini ternyata John Deere masih mengabaikan hak itu. Meskipun pada 2020 lalu, kepada Bloomberg, perusahaan menyatakan, "tidak pernah mengaktivasi kapasitasnya untuk penguncian itu kecuali untuk peralatan konstruksi di Cina di mana persyaratan penjualan memang membutuhkannya."

Ini bukan kali pertama tindak penjarahan telah berbalik arah bagi pasukan Rusia sepanjang invasinya ke Ukraina. Menurut laporan Times, seorang pria Ukraina telah menggunakan fitur Find My milik Apple untuk melacak pergerakan pasukan Rusia setelah mereka mencuri sejumlah AirPod miliknya.

Dia mampu memantau pergerakan pasukan Rusia itu pada peta dan bahkan melihat bagaimana mereka mundur dari ibu kota Ukraina, Kyiv. Seorang peneliti di California juga sama, mampu melihat pasukan Rusia menginvasi Ukraina menggunakan kombinasi aplikasi Google Maps dan pencitraan radar.

THE VERGE, CNN

Baca juga:
Daftar Fenomena Astronomi Mei Setelah Bulan Baru 1 Syawal


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

58 menit lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

11 jam lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

23 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya