Perang di Ukraina, Intelijen Amerika dan Kematian 12 Jenderal Rusia

Minggu, 15 Mei 2022 20:11 WIB

Konvoi tank-tank militer Rusia berhasil dihancurkan saat pertempuran di pinggiran Brovary, Ukraina, melalui foto tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 10 Maret 2022. Salah satu tank, yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia, disita, diperbaiki dan dibawa untuk digunakan di lapangan. Azov/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon membantah isi laporan yang belakangan ini beredar kalau Amerika Serikat menyediakan data intelijen untuk pasukan Ukraina, membantu pasukan itu untuk secara efektif menewaskan sejumlah besar jenderal Rusia. Terhitung sudah sebanyak selusin jenderal Rusia terbunuh sejak perang dimulai akhir Februari.

Pekan lalu, New York Times melaporkan kalau intelijen AS secara spesifik membantu memampukan pasukan Ukraina untuk menarget para jenderal Rusia. Sejumlah pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya mengaku mengambil peran atas kesuksesan tersebut, mengklaim bahwa kematian sebagian dari 12 jenderal Angkatan Darat Rusia yang memimpin invasi itu sebagai hasil langsung intelijen AS.

Informasi dideskripsikan sebagai 'kritikal', dan seorang jenderal Angkatan Darat AS mengatakan jumlah jenderal Rusia yang tewas dekat garis depan, "Adalah hasil langsung dari para perwira jenderal yang pergi ke garis depan untuk memperkuat unit-unit yang tak berperforma baik."

Pada Kamis lalu, juru bicara Pentagon John Kirby merespons dengan menyatakan kalau AS hanya menyediakan intelijen perang untuk membantu Ukraina mempertahankan negaranya. "Kami tidak menyediakan data intelijen lokasi pemimpin militer senior di medan tempur atau berpartisipasi dalam keputusan penetapan target yang dipilih militer Ukraina," katanya.

Komunitas intelijen AS telah mengalihkan matanya yang tak berkedip ke invasi Rusia di Ukraina, membawa sejumlah satelit, drone, pesawat mata-mata, dan aset lainnya untuk menghadapi mesin-mesin perang Moskow. Banyak dari informasi kritikal yang dihasilkan sepertinya dalam bentuk foto-foto satelit mata-mata dan sadapan sambungan komunikasi unit-unit militer Rusia yang spesifik, mengungkap lokasi dan rencana-rencana mereka.

Advertising
Advertising

Seorang juru bicara untuk National Security Council (NSC) mengkonfirmasi AS menyuplai intelijen ke Ukraina, memungkinkan pasukan negara itu untuk bersiap menjelang serangan-serangan masif Rusia.

Intelijen AS, sebagai contoh, sangat penting di awal perang meletus yang lalu, memberi petunjuk kepada militer Ukraina akan besarnya serangan udara Rusia ke pangkalan udara Hostomel di Ukraina sebelah barat laut. Terkoordinasi dengan pasukan yang merangsek lewat darat, serangan udara itu bertujuan menguasai pangkalan udara itu demi bisa dengan mulus menguasai ibu kota Ukraina Kyiv.

Yang terjadi adalah pasukan Ukraina menunggu pasukan Rusia itu sampai ke pangkalan udara itu, menyekatnya dan mencegah kemenangan cepat Rusia. Pasukan Rusia dipaksa memasuki sebuah konflik di mana mereka tidak mengantisipasi sebelumnya.

Apakah AS menyediakan intelijen dengan maksud membunuh para jenderal Rusia? Pengakuan oleh NSC berarti AS menyediakan Ukraina dengan lokasi markas pasukan Rusia dan unit-unit lainnya. Washington juga akan menginformasikan Kyiv ketika ada markas pasukan Rusia yang memiliki kekuatan helikopter, konvoi darat, atau lalu lintas komunikasi yang melebihi daripada biasanya--yang mungkin mengindikasikan sesuatu yang besar akan terjadi atau seseorang yang penting akan datang berkunjung.

Dari informasi itu Ukraina lalu dapat menggerakkan artilerinya ke posisi untuk membom lokasi. Bisa juga mengirim satu dari kekuatan pesawat tempurnya yang minim dan sangat berharga untuk sebuah serangan udara.

Membunuh individual dalam sebuah perang, bahkan jenderal sekalipun, adalah tidak efisien. Simpul kekuatan, seperti unit markas, menjadi target yang lebih menarik. Markas dengan para perwiranya, perlengkapan komunikasi dan rencana-rencana agresi lebih penting daripada jenderal perorangan.

Para jenderal juga biasanya terkumpul di markas. Jika kekuatan serangan Ukraina berkecukupan, jumlah kematian para jenderal bisa langsung berlipat.

POPULAR MECHANICS

Baca juga:
Jika Jet Tempur F-35 Terjun ke Langit Ukraina, Ini Kata Eks Pilot Ujinya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

17 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

17 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

18 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

22 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

2 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya