Kisah Bapak Taksonomi Carolus Linnaeus Tentang Benang Sari dan Putik Bunga
Reporter
Tempo.co
Editor
Dwi Arjanto
Senin, 23 Mei 2022 21:50 WIB
TEMPO.CO, Stenbrohult -Carolus Linnaeus atau Carl von Linne adalah ilmuwan Swedia yang dikenal sebagai bapak taksonomi yang meletakkan dasar-dasar bagi skema taksonomi modern.
Dilansir dari laman ucmp.berkeley.edu, sistem skema taksonomi yang dilakukan oleh Linnaeus masih digunakan secara luas sampai sekarang, meski sudah banyak perubahan.
Ide-idenya tentang klasifikasi juga mempengaruhi generasi ahli biologi selama dan setelah masa hidupnya sendiri, bahkan yang bertentangan dengan akar filosofis dan teologis dari karyanya.
Linnaeus lahir pada 23 Mei 1707 atau tepat hari ini 315 tahun silam di Stenbrohult, Swedia. Ayahnya bernama Nils Ingemarsson Linnaeus yang merupakan seorang tukang kebun dan pendeta Lutheran.
Linnaeus, yang merupakan seorang laki-laki dan lahir dari keluarga pendeta, sejak kecil didorong untuk menjadi seorang pendeta sebagaimana ayah dan kakek dari ibunya.
Namun, Linnaeus menunjukkan kecintaan yang mendalam terhadap tanaman dan tertarik dengan penamaannya sejak usia yang sangat dini. Linnaeus yang tidak menunjukkan ketertarikan sama sekali untuk menjadi seorang imam membuat orang tuanya kecewa.
Meski begitu, dilansir dari laman anbg.gov.au, Linnaeus yang tertarik pada tanaman berhasil membuat seorang dokter dari kotanya dan dikirim untuk belajar di Universitas Lund pada tahun 1727 untuk belajar kedokteran, dan pindah ke Universitas Uppsala yang merupakan universitas paling bergengsi di Swedia setelah satu tahun.
Selama kurun waktu tersebut, Linnaeus menjadi yakin bahwa di dalam benang sari dan putik bunga terdapat dasar untuk klasifikasi tumbuhan.
Linnaeus kemudian menulis sebuah karya pendek tentang subjek yang membuatnya mendapatkan posisi profesor tambahan. Pada tahun 1732 Akademi Ilmu Pengetahuan di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk menjelajahi Laplandia, yang saat itu hampir tidak dikenal. Hasilnya adalah Flora Laponica yang diterbitkan pada tahun 1737.
Setelah itu, Linnaeus pindah ke Belanda. Selama di Belanda ia bertemu Jan Frederik Gronovius dan menunjukkan kepadanya rancangan karyanya tentang taksonomi, Systema Naturae.
Selanjutnya : Di dalamnya, deskripsi berat yang digunakan...