Siti Nadia: Omicron BA.4 dan BA.5 tak Akan Picu Gelombang Baru Covid-19

Senin, 20 Juni 2022 17:47 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Yogyakarta - Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak berpotensi memicu gelombang baru Covid-19 di Tanah Air meski punya kemampuan menginfeksi manusia lebih mudah. “Angka bed occupation rate di bawah 3 persen, tidak ada tren peningkatan seperti kasus sebelumnya,” kata juru bicara G20 Bidang Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, di sela konferensi pers pertemuan pertama Menteri Kesehatan G20 di Yogyakarta Marriot Hotel, Senin 20 Juni 2022.

Nadia mengatakan, potensi peningkatan kasus varian baru Omicron itu ada. Di Indonesia misalnya, dalam beberapa hari terakhir bertambah lebih dari 1.000 kasus baru Covid-19 setiap harinya. Namun, ditegaskannya pula, pemerintah melokalisir pasien supaya tidak terjadi lonjakan kasus.

Selain itu, pengawasan dilakukan terhadap pasien gejala sedang dan berat yang menjalani perawatan di rumah sakit. Belum lagi tingkat kekebalan atau imunitas yang disebutnya telah mencapai 98 persen. Jadi, dengan tiga alasan itu, meski ada lonjakan kasus, Kemenkes tidak melihat ada potensi gelombang baru kasus Covid-19.

"Pemerintah tetap menggencarkan testing dan sistem surveillance. Masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan itu.

Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan turunan dari Varian of Concern (VoC) Omicron yang sudah menyebar di lebih dari 40 negara. Memiliki mutasi gen L.452 seperti yang ada pada varian Delta Delta, Omicron BA.4 dan BA.5 mudah sekali menginfeksi manusia. Bukan hanya mereka yang belum divaksin, tapi juga yang telah menerima dosis lengkap, bahkan yang sudah pernah terinfeksi BA.1, BA.2, dan BA.

Advertising
Advertising

Kemampuan infeksi ulang Covid-19 disebabkan oleh turunan dari mutasi Delta L.452 yang dengan mudah mengikat reseptor angiotensin converting enzyme (Ace 2) yang ada di banyak sel organ manusia, khususnya sel paru-paru.

Dalam keterangan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut puncak dari penularan Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini di Afrika Selatan sekitar sepertiga dari puncak Covid-19 varian Delta dan Omicron (BA.1 dan BA.2). Afrika Selatan masih terhitung yang terbesar untuk proporsi jumlah kasus varian baru Omicron di seluruh dunia.

"Kasus hospitalisasinya juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron orisinal, sedangkan kasus kematiannya sepersepuluhnya," kata dia sambil menambahkan Afrika Selatan masih terhitung yang terbesar untuk proporsi jumlah kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di seluruh dunia.

Baca juga:
Direktur Jenderal WHO Tedros di Yogyakarta, Ini Agendanya

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

9 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

11 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya