TNI AL Punya Drone ScanEagle, ini Spesifikasi dan Kecanggihannya

Selasa, 21 Juni 2022 18:35 WIB

Pesawat tanpa awak ScanEagle terdiri dari lima modul utama yang dapat diganti-diganti: hidung, badan pesawat, avionik, sayap dan sistem propulsi. ScanEagle memiliki badan silinder dengan sayap penyapu sayap tengah dengan winglets, sirip ujung ekor, dan kemudi. Turet sistem pengawasan dan observasi berada di hidung pesawat. boeing.com

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menjalankan tugas patroli maritim, Alutsista Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau TNI AL kini dilengkapi dengan Drone ScanEagle. Pesawat tanpa awak asal Amerika Serikat itu akan memperkuat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Abdul Halim Perdanakusuma (AHP)-355 dari Satuan Kapal Eskorta Koarmada II.

Sistem pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) ini mulai diuji penggunaannya di atas kapal tersebut pada Rabu, 15 Juni 2022. Dalam kegiatan bertajuk Sea Acceptance Test atau SAT itu, tim Drone ScanEagle KRI AHP 355 sukses melaksanakan serangkaian prosedur penerbangan pengujian UAV ScanEagle yang digelar di atas wilayah perairan Selat Madura.

Keunggulan dan spesifikasi Drone ScanEagle

Menyadur dokumen The Boeing Company, Drone ScanEagle merupakan pesawat nirawak yang dilengkapi dengan kamera optik dan infra merah. Pesawat ini memiliki kecepatan jelajah 60 knot atau 111.12 kilometer per jam, dengan ketinggian penerbangan hingga 6 ribu meter. Istimewanya lagi, Drone ini mampu terbang hingga 16 jam. Rentang sayapnya selebar 3,11 meter, dengan panjang 1,55 hingga 1,71 meter. Sementara untuk beratnya, saat di darat mencapai 14 hingga 18 kilogram, dan saat lepas landas maksimal 22 kilogram.

Drone ScanEagle adalah produk dari Insitu, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh The Boeing Company. Pesawat tanpa awak ini dapat menjalankan tugas intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR) atau intelijen, pengawasan, dan pengintaian siang dan malam yang persisten. Drone ini diluncurkan ke udara secara mandiri melalui peluncur katapel. Pesawat ini digerakkan mesin piston model pusher berdaya 15 tenaga kuda, dengan bahan bakar bensin.

Prototipe ScanEagle dikembangkan dan dibangun berdasarkan perjanjian 15 bulan dengan Boeing yang dimulai pada Februari 2002. Produksi, penelitian, dan pengembangan berlanjut di bawah kontrak jangka panjang antara Insitu dan Boeing yang dimulai pada Juli 2003. Drone ScanEagle pertama kali digunakan oleh Korps Marinir AS pada 2004. Sejak saat itu, pasukan koalisi di Timur Tengah telah menggunakan ScanEagle untuk menjalankan tugas ISR.

Advertising
Advertising

ScanEagle biasanya terbang di lingkungan yang ekstrem, membawa kamera elektro-optik atau inframerah yang distabilkan oleh teknologi gyro. Fitur tersebut dapat dikonfigurasi ulang dengan cepat di lapangan dengan berbagai opsi. Mulai dari pencitraan inframerah gelombang menengah hingga muatan relai komunikasi khusus.

Dalam pengembangannya, lusinan teknologi baru serta peningkatan sistem ScanEagle terus dikembangkan untuk melayani operasi sipil dan pertahanan. Di antaranya kinerja sistem hush engine yang semakin ditingkatkan. Ini merupakan sistem peredam bunyi yang dihasilkan Drone ScanEagle ketika mengudara. Saat ini, rata-rata 17 pesawat ScanEagle dioperasikan secara global.

Saat uji coba pada Rabu lalu, Drone Scan Eagle menjalani serangkaian kegiatan prosedur SAT. Prosedur ini meliputi di antaranya Freflight Brief, GSE Set up, Freflight System Check, Launch, Flight Operation dan Recovery UAV ScanEagle. Kegiatan prosedur SAT ini didampingi personel ScanEagle Field Service Representative atas nama Jason dan Brendan, seperti dikutip dari laman koarmada2.tnial.mil.id.

Komandan KRI AHP-355 Kolonel Laut (P) Ludfy, menyampaikan, pelaksanaan prosedur SAT di KRI AHP-355 ini merupakan rangkaian kegiatan penerimaan hibah Drone ScanEagle yang telah dilaksanakan sejak pertengahan 2020 lalu. Dalam SAT ini, Drone ScanEagle mampu diterbangkan sejauh 50 Newton meter dengan ketinggian 1.800 meter selama 5 jam penerbangan. Uji coba penerbangan dilaksanakan pada siang dan malam hari.

Ludfy menerangkan, dilengkapinya KRI AHP-355 dengan Drone ScanEagle merupakan pelaksanaan dari modernisasi KRI, Pesawat Udara, dan material tempur menuju kekuatan yang siap dioperasikan (ORF). ORF sendiri diprioritaskan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono untuk kemajuan TNI AL.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Malaysia dan Indonesia dapat Drone ScanEagle dari AS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

6 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

9 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

10 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

10 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

11 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

11 hari lalu

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

13 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya