Mitos-mitos Nyamuk yang Masih Sering Dipercaya, Apa Saja?

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 22 Juni 2022 08:40 WIB

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta -Nyamuk termasuk serangga yang sering kita lihat di sekitar lingkungan rumah, kantor, sekolah dan lainnya. Serangga peminum darah ini tak jarang menjadi momok karena ada jenis yang merupakan medium penyakit berbahaya seperti demam berdarah dan malaria.

Mitos-mitos

Ketika binatang ini menjadi bagian dari pengalaman umum manusia, hal itu cenderung menimbulkan mitos tentangnya, termasuk:

  • Nyamuk lebih sering menggigit orang yang berdarah manis

Ahli Entomologi, Janis Reed menyatakan ‘rasa’ darah seseorang tidak ada hubungannya dengan apakah nyamuk menggigit kulit anda atau tidak. Nyamuk tertarik pada karbon dioksida dari napas, panas dari tubuh manusia, dan asam laktat yang dikeluarkan manusia.

Menurut Reed dalam artikel di situs accuweather, orang dengan golongan darah O dua kali lebih mungkin digigit nyamuk dibandingkan dengan golongan darah A, karena perbedaan sekresi asam laktat. Saat suhu tubuh Anda meningkat, jumlah karbon dioksida yang keluar juga meningkat, membuat anda lebih menarik bagi nyamuk.

  • Lilin sereh mengusir nyamuk

Lilin ini, lanjut Reed, sedikit efektif mengusir nyamuk. Apabila nyamuk cukup dekat dengan kulit anda, mereka akan merasakan bahan kimia pada lilin sereh meskipun menyala atau tidak.

Meskipun berfungsi menjauhkan nyamuk dari area tersebut, namun, lilin sereh memiliki radius yang terbatas. Disarankan memakai lilin sereh saat digunakan di teras tertutup tanpa adanya angin.

  • Nyamuk menghisap darah untuk bertahan hidup
Advertising
Advertising

Dikutip dari bugmanonline, darah menjadi makanan bagi nyamuk betina, karena mereka hanya membutuhkan nutrisi untuk menghasilkan telur. Berbeda dengan nyamuk jantan, hama ini lebih memiliki nektar untuk energi tubuh mereka.

  • Makan makanan khusus dapat menghilangkan nyamuk

Meskipun anda makan bawang putih, atau makanan khusus membantu menutupi bau alami dari tubuh anda. Terbukti jenis makanan ini tidak sepenuhnya mengusir penghisap darah.

Para ahli merekomendasikan untuk menggunakan semprotan serangga yang mengandung dietiltoluamida (DEET) dengan konsentrasi 50% atau kurang akan melindungi dari nyamuk. Catatan penting untuk tidak menggunakannya berlebihan, karena beresiko menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia.

  • Pestisida kimia jauh lebih baik daripada tumbuhan

Dr Thompson dalam situs mosquitonix, mengungkapkan bahwa banyak orang tidak menyadari bahan botani bekerja sebaik yang disintesis. Semakin kecil kemungkinan residu-residu yang masih aktif dari semprotan serangga termasuk pembasmi nyamuk, sedangkan tumbuhan hampir tidak meninggalkan residu di lingkungan.

BALQIS PRIMASARI
Baca: Kenapa Nyamuk Mendengung di Sekitar Manusia?

Berita terkait

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

1 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

2 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

7 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

8 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

12 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

14 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

14 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

16 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

16 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya