Vaksin Merah Putih Diusulkan ke Jokowi untuk Diganti Namanya

Reporter

Antara

Selasa, 28 Juni 2022 20:09 WIB

Petugas kesehatan berada di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Rabu, 9 Februari 2022. Uji klinis vaksin Merah Putih untuk penanggulangan COVID-19 tersebut telah memasuki tahap pertama yang akan diikuti 90 orang. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengungkap langkah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengganti nama Vaksin Merah Putih hasil pengembangan tim peneliti di Universitas Airlangga. Vaksin Covid-19 berbasis virus yang telah dilemahkan itu telah memasuki uji klinis tahap akhir dan akan didaftarkan ke WHO.

Pendaftaran ke WHO untuk mendukung diterbitkannya Emergency Use Listing (EUL) untuk kebutuhan ekspor nanti. Penny menegaskan, Vaksin Merah Putih tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia. Penggantian nama diharapkan membuat vaksin Covid-19 produk farmasi dalam negeri bisa lebih dikenal di pasar global.

"Dengan data dan nama yang baik, kami minta ke Presiden agar bisa diingat dengan baik saat diekspor ke negara lain," katanya dalam Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih yang disiarkan juga dari kanal YouTube Unair, Senin 27 Juni 2022.

Penny menyampaikan rasa bangga terhadap perkembangan Vaksin Merah Putih garapan tim peneliti Unair dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia itu. Vaksin yang risetnya dimulai 12 Mei 2020 tersebut akan selama dua bulan ke depan memasuki uji klinis tahap tiga atau final. Sebanyak 4.005 responden rencananya terlibat untuk memastikan efikasi dan memonitor keamanannya sebelum nanti digunakan secara massal.

Pada acara yang sama, Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Profesor Fedik Abdul Rantam, mengatakan pengembangan Vaksin Merah Putih didasari program pemerintah dalam memperkuat sistem ketahanan kesehatan dalam negeri. Mereka yang mengerjakannya tidak hanya di Unair tapi juga sejumlah kampus dan institusi lain.

Advertising
Advertising

Setiap kelompok disebutnya punya platform sendiri, seperti rekombinan adenovirus dari ITB dan sub-unit rekombinan yang sama dikembangkan oleh peneliti di Eijkman maupun di UGM. "Unair mempunyai tiga platform, yang leading untuk diandalkan adalah platform inactivated virus," ujar Fedik.

Uji klinis final Vaksin Merah Putih Unair

Untuk uji klinis final yang sudah dimulai saat ini, peneliti utama Vaksin Merah Putih Unair Dominicus Husada menjelaskan bahwa sebanyak 4.005 responden akan dibagi dalam tiga kelompok. Ketiganya adalah satu kelompok kontrol dan dua kelompok perlakuan. Penelitian diharapkan berlangsung enam bulan, dan bisa mendapatkan hasil 28 hari setelah injeksi kedua.

Tim peneliti Vaksin Merah Putih memberikan keterangan saat 'Kick Off' Uji Klinis Fase 3 di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Senin (27/6/2022). ANTARA/Willy Irawan.

Responden atau subjek diperlukan untuk mengevaluasi kesetaraan imunogenisitas atau kemampuan vaksin Merah Putih dalam memicu respons imun dari tubuh manusia. Tim penelitinya tidak melakukan studi efikasi Vaksin Merah Putih dalam proses uji klinis tahap tiga ini sebab jumlah kasus Covid-19 yang sedang rendah di Indonesia.

Hal itu sesuai edaran WHO yang terbit per 30 Maret 2022. "Kami diperbolehkan mengevaluasi kesetaraan imunogenisitas dengan kelompok vaksin yang dijadikan pembanding dan tidak mengandalkan pada hitungan efikasi, karena jumlah kasus yang semakin rendah," katanya.

Dominicus mengatakan WHO tetap mensyaratkan vaksin yang sedang diuji harus diterima oleh sedikitnya 3.000 orang relawan untuk menilai faktor keamanan vaksin. Sehingga, berdasarkan statistik, ada sekitar 1.000 vaksin kontrol (pembanding), 1.000 vaksin perlakuan (penerima vaksin Merah Putih) dan ditambah 2.000 (relawan) yang akan menerima vaksin perlakuan.

Hasil uji klinis 1-2

Uji klinis fase satu yang dimulai pada 8 Februari 2022 dengan 90 subjek atau responden, disebutkan Dominicus, telah melewati pengamatan tiga bulan setelah injeksi kedua. Dua bulan ke depan, para subjek akan kembali datang untuk dilakukan pengamatan enam bulan setelah injeksi kedua.

"Pengamatan yang keenam bulan ini ada kemungkinan akan menjadi akhir dari pengamatan kami untuk fase satu," katanya, "Dari 90 subjek itu kalau dilihat tidak ada kejadian yang serius."

Peneliti utama tim Uji klinis vaksin Merah Putih Unair, Dominicus Husada di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur 23 Desember 2021. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Begitupun pada uji klinis fase dua, yang dimulai pada 27 Maret 2022 dengan 405 subjek telah dipastikan tidak ada hambatan serius. Subjek uji klinis fase dua telah melewati pengamatan satu bulan setelah injeksi kedua, dan sedang dalam persiapan untuk evaluasi lanjutan tiga bulan setelah injeksi kedua.

"Telah dianalisis juga oleh BPOM baik fase satu dan fase dua ini dan tidak didapatkan perbedaan yang signifikan untuk aspek safety, dalam arti bahwa keluhan, gejala, dan tanda yang muncul pada subjek antara kelompok vaksin kontrol dan perlakuan itu setara," tuturnya.

Berita terkait

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

12 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

1 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

2 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

2 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

3 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

3 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

3 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

4 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya