Cerita Rekayasa Genetika Manusia Pertama: Amy, Lulu, dan Nana dari Cina

Sabtu, 2 Juli 2022 07:47 WIB

Ilustrasi rekayasa genetika.[RTE]

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari semiliar manusia di Cina, tapi para peneliti mengusulkan pendirian sebuah institut kesehatan hanya untuk tiga orang ini: Amy dan si kembar Lulu dan Nana. Ketiga anak ini adalah manusia hasil rekayasa genetika pertama dalam sejarah.

Hanya diungkap dengan nama yang bukan sebenarnya, anak-anak itu menerima perlakuan rekayasa genetika itu saat masih embrio. Genom mereka diedit menggunakan teknologi gunting molekuler (CRISPR) oleh ilmuwan bernama He Jiankui dalam upayanya mencegah anak-anak itu tertular HIV dari sang ayah. Setelah mengumumkan eksperimennya itu kepada dunia pada 2018, He Jiankui menuai kecaman dan dinilai sangat tidak etis. Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara di Cina pada 2019 dan telah bebas pada April lalu.

Saat He Jiankui kembali menghirup udara segar, Amy dan si kembar Lulu dan Nana kini sudah berkembang menjadi balita. Dan seiring pertumbuhannya, para ilmuwan menghadapi dilema yang rumit: bagaimana merawat kesehatan dan mengawasi setiap efek samping dari eksperimen He Jiankui, sambil juga menghormati kehidupan privasi ketiganya.

Qiu Renzong, ahli bioetika dari Institute of Philosophy di Akademi Ilmu Sosial Cina, mengusulkan mendirikan sebuah institut khusus untuk Amy, Lulu dan Nana. "Menurut saya, ini cara terbaik untuk melindungi mereka sekaligus untuk surveillance, eksaminasi reguler maupun non reguler, serta merawat dan mengobati mereka kalau sakit yang mungkin saja disebabkan oleh abnormalitas genetik," katanya.

Bersama beberapa koleganya, Qiu telah mengajukan sebuah proposal untuk fasilitas ini ke para peneliti lain dan beberapa kementerian di pemerintahan Cina.

Advertising
Advertising

Rekayasa genetika membuat kebal HIV tapi ...

CRISPR adalah sebuah teknologi molekuler yang dapat menemukan sebuah wilayah spesifik dalam genom dan memotongnya. Teknik ini digunakan untuk membuang satu bagian dari gen CCR5 dalam genom ketiga anak itu, sebuah perubahan atau rekayasa yang dikenal untuk menjadi kebal melawan HIV.

He Jiankui saat diwawancara di laboratorium di Shenzhen.[AP/Mark Schiefelbein]

Namun, teknologi itu tidak bebas dari kelemahan. Pakar kardiologi dan genetika di University of Pennsylvania, Kiran Musunuru, mengatakan CRISPR yang sering dirujuk sebagai gunting molekuler memiliki masalah dengan presisi. "Ketimbang memotong rapi seperti halnya gunting kertas, yang ini lebih kepada merobek-robek kertas," kata penulis 'The CRISPR Generation: The story of the world’s first gene-edited babies' tersebut.

Ilustrasi metode rekayasa genetika CRISPR-Cas9. (Wikipedia Commons)

Setelah DNA dari sebuah sel dipotong atau diedit dengan CRISPR, infrastruktur molekuler memposisikan dua bagian yang bekas terpotong untuk disambungkan kembali. Tapi hasilnya, menurut Musunuru, kerap tidak sempurna dan menjadikannya menambah atau menghilangkan beberapa huruf DNA.

Masalah lain yang lebih serius adalah bahwa mengedit gen target bisa mempengaruhi gen sekitarnya. "Dalam beberapa kasus, seluruh untaian kromosom bisa terhapus, yang dapat saja menuntun kepada masalah pada perkembangan tubuh," kata Musunuru.

Berdasarkan data dalam manuskrip He Jiankui, dia mengungkapkan, jelas terdapat perubahan yang salah target. He Jiankui disebutnya menggambarkan beberapa dari perubahan itu ditemukan dalam jaringan plasenta dan jaringan tali pusat, tapi diabaikan karena bukan dalam susunan gen.

"Tapi itu sebenarnya menunjukkan kalau perubahan-perubahan terjadi," kata Musunuru, "Dan lokasi mereka tidak dapat diprediksi, jadi ini mungkin terjadi dalam sebuah gen yang terkait ke kanker, meningkatkan risiko pengembangan kanker begitu awal dalam kehidupan. Ini adalah risiko klinis terbesar."

Baca soal konsekuensi mosaikisme dari teknik rekayasan genetika...sementara Amy, Lulu dan Nana sendiri menggoda para ilmuwan sangat kuat...di halaman berikutnya

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

2 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

3 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

23 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya