Cerita Transpuan Pertama yang Menyusui Bayi: Terapi Hormon dan Obat Mual

Selasa, 5 Juli 2022 19:35 WIB

Ilustrasi menyusui. factretriever.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang transpuan berusia 30 tahun menjadi perempuan transgender pertama yang secara resmi tercatat menyusui bayinya. Ini berdasarkan publikasi pada 2018 lalu oleh Tamar Reisman and Zil Goldstein dari Center for Transgender Medicine and Surgery, Mount Sinai, di New York City, Amerika Serikat.

Sebuah regimen eksperimental selama 3,5 bulan, yang meliputi di dalamnya pemberian obat hormon, obat mual dan stimulan air susu ibu memampukan perempuan itu memproduki 227 gram ASI per hari. "Ini adalah sesuatu yang sangat besar," kata Joshua Safer dari Boston Medical Center.

Dia tidak terlibat dalam regimen eksperimen itu tapi mengaku tahu kalau banyak transpuan berusaha untuk bisa memiliki sebanyak mungkin pengalaman perempuan sejati sebisa mereka, "Jadi saya paham kalau ini akan sangat populer."

Transpuan dalam eksperimen itu menerima terapi hormon untuk lebih feminin selama beberapa tahun di klinik yang sama sebelum dia memulai terapi untuk laktasi. Ini mencakup spironolactone, yang diyakini mem-blok efek testosteron, dan progestrone dan satu tipe estrogen.

Regimen yang dijalaninya memampukan payudara tumbuh penuh padanya. Ini berdasarkan skala medikal yang mengukur perkembangan payudara berdasarkan kelihatannya. Transpuan tersebut tak pernah sebelumnya menjalani operasi bedah pada buah dada.

Advertising
Advertising

Ketika usia kandungan pasangannya sudah 5,5 bulan, dia mencari pengobatan medis dari Tamar Reisman dan Zil Goldstein. Dia melakukannya karena, menurutnya, sang pasangan tidak tertarik untuk menyusui pascapersalinan, jadi dia berniat mengambil alih peran tersebut.

ASI cukup untuk enam minggu

Sebuah hormon yang disebut prolactin biasanya menstimulasi produksi ASI pada perempuan yang baru saja menjalani proses persalinan, tapi zat kimia ini tidak tersedia sebagai obat buatan laboratorium. Sebagai gantinya dia memutuskan mencoba menggunakan obat mual yang disebut domperidone untuk memicu produksi ASI.

Ada bukti kalau obat itu mungkin mendorong produksi susu, meski Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA) telah sebelumnya memperingatkan obat tidak seharusnya digunakan untuk tujuan itu. Tetap saja dia menggunakannya dengan meningkatkan dosis obat hormon estrogen, progesteron dan spironolactone.

Pada waktu yang sama, dia mulai menggunakan juga pompa ASI untuk menstimulasi payudaranya. Hasilnya, dalam kurun sebulan, payudara transpuan itu mampu mengeluarkan ASI dalam bentuk tetesan (droplet). Setelah tiga bulan, meningkat menjadi 227 gram per hari.

Begitu jabang bayi lahir, dia sudah mampu untuk menyusui secara ekskulsif selama enam minggu--dan dalam periode itu pula dokter anak mengkonfirmasi si bayi tumbuh dan berkembang normal serta sehat. Meski signifikan, jumlah ASI itu masih di bawah rata-rata yang biasa dikonsumsi bayi seusianya. Setelah enam minggu, si ibu pengganti ini mengganti dengan susu formula.

Efek samping tak diketahui

Menurut Reisman dan Goldstein, ini adalah kasus pertama menyusui oleh seorang transpuan yang dilaporkan dalam literatur medis. Safer membenarkan. "Ini sesuatu yang luar biasa untuk memilikinya tercatat dalam dokumen yang bisa dipercaya," katanya.

Tapi Safer mengaku tak terkejut kalau itu bisa terjadi. “Ketika saya menerima pasien transpuan, kami melihat perkembangan payudara yang baik," katanya.

Menurutnya, tidak ada alasan kenapa sel-sel dalam payudara itu tidak bisa memproduksi susu dengan cara yang sama seperti yang dihasilkan perempuan pada umumnya. Meski dia mencatat pula belum jelas sejauh mana obat-obatan dan hormon yang diasup telah membantu untuk itu.

"Jika perlakuan terbukti aman dan efektif, ini bisa menguntungkan para bayi dari para peremupan transgender, juga para perempuan yang mengadopsi atau mereka yang memiliki kesulitan menyusui," kata Safer.

Namun demikian, ASI yang sudah dihasilkan trnaspuan itu belum diteliti, jadi belum diketahui beda dan kesamaan kandungannya dengan ASI dari para ibu baru melahirkan. "Ini artinya, praktik tersebut tidak dapat direkomendasikan," kata Madeline Deutsch dari University of California, San Francisco.

Deutsch mengatakan bisa melihat manfaat potensial dari menyusui itu, tapi dampak jangka panjang dari pemberian ASI ini pada si bayi--termasuk pada perkembangan IQ--tidak diketahui.

Deutsch juga seorang transpuan dengan bayi berusia enam bulan yang kini sedang disusui oleh istrinya yang adalah ibu kandungnya. “Saya sangat sedih tidak mampu menyusuinya tapi pada waktu yang sama saya tidak mempertimbangkan melakukannya untuk alasan-alasan di atas."

NEW SCIENTIST, TRANSGENDER HEALTH

Berita terkait

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

15 hari lalu

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Cerita Lebaran Komunitas Transpuan di Yogyakarta, Kesepian Jauh dari Keluarga

17 hari lalu

Cerita Lebaran Komunitas Transpuan di Yogyakarta, Kesepian Jauh dari Keluarga

Mayoritas keluarga menganggap transpuan dan ragam identitas gender lainnya sebagai aib sehingga mereka tersingkir.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

25 hari lalu

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.

Baca Selengkapnya

Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

42 hari lalu

Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.

Baca Selengkapnya

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

43 hari lalu

Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya

Baca Selengkapnya

Penolakan Klaim BPJS Ketenagakerjaan Transpuan Dipersoalkan

44 hari lalu

Penolakan Klaim BPJS Ketenagakerjaan Transpuan Dipersoalkan

Komunitas untuk BPJS Tenaga Kerja (JKU BPJS TK) menyebut banyak klaim transpuan lansia miskin yang ditolak BPJS.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Didesak Penuhi Hak BPJS Ketenagakerjaan Transpuan

44 hari lalu

Pemerintah Didesak Penuhi Hak BPJS Ketenagakerjaan Transpuan

Komunitas untuk BPJS Tenaga Kerja meminta pemerintah untuk memenuhi hak BPJS Tenaga Kerja kelompok transpuan dan minoritas.

Baca Selengkapnya

Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

46 hari lalu

Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.

Baca Selengkapnya

Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

47 hari lalu

Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Payudara Terasa Gatal

48 hari lalu

5 Penyebab Payudara Terasa Gatal

Ada lima kemungkinan payudara terasa gatal dan untungnya semuat tak berbahaya. Berikut lima penyebabnya.

Baca Selengkapnya