BRIN Aplikasikan Samarium-153 EDTMP untuk Pasien Kanker di RSUP Sardjito

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 7 Juli 2022 17:52 WIB

Samarium-153 EDTMP. (ANTARA/HO-Laman resmi BRIN)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengaplikasikan salah satu produk radiofarmaka, Samarium-153 EDTMP, untuk terapi paliatif pereda nyeri bagi pasien kanker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito di Yogyakarta.

"Saat ini layanan terapi paliatif dengan Sm153 EDTMP bahkan sudah ditanggung oleh BPJS," kata salah satu periset Samarium-153 EDTMP Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimetri (PRTRRB) BRIN Agus Ariyanto dalam keterangan yang diakses Antara di laman resmi BRIN di Jakarta, Kamis, 7 Juli 2022.

Proses produksi Samarium-153 EDTMP membutuhkan waktu 8-10 hari mulai dari penyiapan bahan target iradiasi, proses iradiasi, penanganan pascairadiasi, penandaan, pengujian kualitas, pengemasan dan pengiriman, hingga penggunaan pada pasien.

Proses produksi dilakukan di fasilitas yang telah tersertifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga mutu dan keamanan produknya terjamin serta mematuhi protokol keselamatan radiasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir.

Agus menuturkan berdasarkan data 2020, pengiriman produk Samarium-153 EDTMP mengalami peningkatan sebesar 43,82 persen dan total aktivitas pengiriman ke rumah sakit sebesar 14.250 mCi.

Advertising
Advertising

Hilirisasi dan komersialisasi produk Samarium-153 EDTMP saat ini dilakukan oleh PT Kimia Farma dengan nama dagang TBONE KaeF.

Kepala Instalasi Radiologi RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dr Hanif Afkari Sp.KN.TM(K) mengatakan terapi yang menggunakan senyawa bertanda Samarium-153 EDTMP itu bersifat bone pain palliative untuk mereduksi nyeri pada pasien kanker yang sudah mengalami penyebaran ke tulang.

Sebelum dilakukan terapi, pasien akan menjalani pemindaian (scan) tulang, suatu metode pencitraan untuk mendiagnosis beberapa jenis penyakit tulang, dengan menggunakan kamera gamma.

Bila pasien terdeteksi positif memiliki persebaran sel kanker di tulang maka langkah selanjutnya diterapi dengan pemberian Samarium-153. "Samarium-153 ini memiliki efek radiasi ringan sehingga tidak perlu dikhawatirkan," ujar dia.

Dengan pemberian terapi Samarium-153 EDTMP, pasien akan terbebas dari rasa nyeri, sehingga kualitas hidupnya menjadi lebih baik.

ANTARA

Baca:
Vaksin Merah Putih BRIN Diuji pada Mencit dan Kera Akhir Bulan Ini

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya