Badai Squall Line Bikin Hujan Awet di Sebagian Jawa dan Sumatra

Sabtu, 16 Juli 2022 19:54 WIB

Banjir melanda permukiman warga di Pinang Griya, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Sabtu, 16 Juli 2022 Foto Antara/Pemkot Tangerang

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian wilayah barat Jawa dan selatan Sumatra mengalami guyuran hujan persisten atau menerus pada Jumat-Sabtu, 15-16 Juli 2022. Hujan yang awet itu juga menyebabkan banjir di berbagai daerah. Kejadian seperti ini berpotensi terulang sepanjang Juli hingga Agustus.

Menurut peneliti klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, BRIN, Erma Yulihastin, hujan yang awet itu di dipicu oleh fenomena badai squall line. Badai yang membentuk kelurusan sepanjang 250 kilometer lebih itu dibangkitkan oleh pembentukan pusaran vorteks atau pusaran angin yang meluas di Samudra Hindia wilayah selatan ekuator yang dekat ke Sumatra.

“Uniknya, pola badai squall line utama tersebut juga ditemukan pada pola-pola hujan berskala lokal seperti di wilayah Jabodetabek dan Bandung,” kata Erma lewat keterangan tertulis, sabtu, 16 Juli 2022.

Kesamaan pola itu ditunjukkan oleh data pantauan dari satelit GsMAP, radar BMKG, dan radar SANTANU-BRIN. Pola hujan bergaris-garis ini, menurut Erma, menunjukkan pembentukan badai squall line utama telah berperan memberikan efek jarak jauh sehingga ikut mempengaruhi kondisi atmosfer lokal.

“Akibatnya hujan persisten terjadi sepanjang hari dan sepanjang malam selama lebih dari 12 jam yang telah memicu kejadian banjir di berbagai wilayah,” ujarnya. Beberapa daerah yang mengalami banjir, seperti wilayah Tangerang Selatan, Bogor, DKI Jakarta, Depok, kemudian Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya.

Advertising
Advertising

Badai squall line, menurut Erma, memiliki potensi berulang dan marak terjadi selama periode Juli-Agustus 2022. Kemungkinan itu berdasarkan data dari Kajian Awal Musim Wilayah Indonesia Jangka Madya BRIN.

Selain itu ada beberapa faktor yang mendukung, seperti pemanasan suhu permukaan laut di Samudra Hindia dekat sektor Jawa-Sumatra serta intensitas IOD negatif yang menguat. Indian Ocean Dipole atau IOD negatif menandakan penurunan suhu permukaan laut di Samudra Hindia bagian barat.

“Semua pihak diharapkan meningkatkan kewaspadaan selama puncak musim kemarau basah pada Juli-Agustus 2022,” kata Erma.

Puncak musim kemarau basah yang di antaranya menimbulkan banjir itu, menurutnya, telah diketahui sejak awal 2022 dan rutin dibahas dalam diskusi-diskusi ilmiah terbatas di Tim Variabilitas Iklim dan Awal Musim BRIN.

Adapun dampak badai squall line terparah yang pernah terjadi, yaitu pada 20 Mei 2020, dengan mekanisme yang sama, yaitu dibangkitkan oleh vorteks di Samudra Hindia. Pada saat itu badai squall line kuat menjalar dari Samudra Hindia menuju Selat Sunda dan berlanjut menuju Laut Jawa.

Fenomena itu memicu kejadian banjir rob secara serentak dan berurutan sesuai lokasi tempat di sepanjang pesisir utara dan selatan Jawa hingga Bali. Efek serupa berlanjut ke Nusa Tenggara Barat pada periode 25 Mei–2 Juni 2020.

Baca:
Musim Kemarau tapi Masih Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

26 menit lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

14 jam lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

19 jam lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

21 jam lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

22 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

1 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

1 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

1 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya