Begini Gelombang Panas dan Suhu 40 Derajat Jadi Horor di Eropa

Kamis, 21 Juli 2022 14:12 WIB

Sejumlah orang menyejukkan diri di sebuah air mancur di tengah gelombang panas di Nice, Prancis selatan, pada 13 Juli 2022. (Xinhua/Serge Haouzi)

TEMPO.CO, Jakarta - Eropa sedang dalam cengkeraman gelombang panas ekstrem, dengan banyak lokasi menorehkan rekor baru suhu udara pada pekan ini. Dengan perubahan iklim berada di baliknya, gelombang panas tahun ini yang dilabeli sebagai Red Extreme itu dipastikan bakal menambah kelebihan ribuan angka kematian di benua biru tersebut.

Gelombang panas, yang biasa didefinisikan sebagai cuaca panas yang tidak biasa atau ekstrem selama lebih dari dua hari, itu sampai ke Eropa Barat di awal pekan ini. Sebelumnya Semenanjung Iberia (wilayah Portugal dan Spanyol) yang diterjangnya dan telah menyebabkan lebih dari 1.100 kematian di sana.

Bencana gelombang panas 2003 lalu yang menyebabkan kematian lebih dari 70 ribu orang di benua yang sama terbayang di depan mata.

Pada Selasa lalu, gelombang panas yang terbaru sudah membuat rekor suhu udara 40,3 derajat Celsius di Inggris Raya--wilayah yang cenderung lebih dingin daripada bagian Eropa lainnya. Prediksi BMKG setempat, suhu masih mungkin lebih tinggi lagi pada sisa pekan ini.

Di Prancis, di wilayah barat daya negara itu, suhu udaranya juga terus mendesak melampaui 40 derajat Celsius. Kebakaran hutan dan lahan yang dipicunya telah memaksa ribuan orang dievakuasi di wilayah itu. Sementara sebagian Jerman juga diperkirakan bisa mencapai 40 derajat Celsius tengah pekan ini.

Advertising
Advertising

Bagaimana gelombang panas bisa mematikan?

Risiko paling langsungnya adalah heat stroke dan heat exhaustion, yang dalam beberapa kasus bisa berujung fatal, terutama pada lansia dan orang-orang yang aktivitasnya terpapar langsung suhu udara tinggi itu.

Seiring dengan suhu udara yang meninggi, produksi keringat bertambah untuk mendinginkan tubuh dengan cara evaporasi. Juga pembuluh-pembuluh darah dekat kulit memuai memungkinkan darah mengaliri seluruh tubuh. Tapi, tanpa rehidrasi, ini bisa memberi tekanan tambahan terhadap kerja jantung.

Organ itu harus memompa darah lebih kuat karena tekanan darah rata-rata drop jauh dan membahayakan--yang bisa menyebabkan gagal organ dalam kasus yang ekstrem. Untuk mereka yang sudah memiliki penyakit jantung, ini bisa membimbing ke serangan jantung.

Juga, ketika suhu udara melampaui suhu tubuh yang sebesar 37,5 derajat Celsius, produksi keringat saja kurang efektif. "Keringat menjadi ter-evaporasi karena panas dari udara, bukan dari tubuh. Karenanya, mengeluarkan keringat tetap tidak bisa membuat Anda lebih sejuk," kata Simon Cork, dosen senior fisiologi di Anglia Ruskin University.

Saat itulah heatstroke bisa terjadi, yakni ketika suhu tubuh tidak mampu lagi dikendalikan sehingga metabolisme tubuh terganggu. Ini, jika tak mendapat pertolongan darurat yang cepat, dapat menuntun ke kerusakan otak dan organ lain.

Di sisi lain, produksi keringat berlebih berisiko hilangnya garam dari tubuh. Dalam kejadian-kejadian yang ekstrem, darah dengan kadar sodium yang terlalu rendah berkorelasi dengan mual dan sakit kepala.

Biasanya, angka kematian karena gelombang panas jauh lebih tinggi daripada yang didata dan dilaporkan. Pasalnya, hawa panas menyebabkan sel-sel dan organ tubuh tertekan (stress). Kalau sudah begitu, kecenderungannya adalah memperparah kerentanan yang sudah ada sebelumnya--bukan hanya pada mereka yang memiliki penyakit jantung.

Orang-orang menyaksikan matahari terbenam dari sudut pandang Greenwich Park, selama gelombang panas di London, Inggris, 18 Juli 2022. REUTERS/Maja Smialkowska

Terutama pada orang sakit, lansia dan bayi, kegagalan mengatasi suhu udara panas ini bisa merenggut kematian dalam angka kasusnya yang serius selama beberapa hari, bahkan beberapa minggu, kemudian. Khusus pada bayi, mereka memiliki rasio antara luas dan massa tubuh yang lebih besar daripada orang dewasa.

"Gelombang panas nyata dan mengejutkan membunuh sejumlah orang yang tidak sedikit," kata Hannah Cloke, peneliti ancaman bencana alam di University of Reading.

Mike Tipton, profesor fisiologi manusia dan terapan di University of Portsmouth menambahkan suhu panas juga mengurangi sirkulasi udara dan bisa menyebabkan perluasan polusi udara, memperburuk gangguan pernapasan seperti asma dengan potensi konsekuensi fatal. Ini sebabnya selama periode gelombang panas kejadian gangguan pernapasan bisa tiba-tiba melonjak.

Kenapa Eropa takut dengan suhu udara 40 derajat Celsius?

Menurut Mariam Zachariah, peneliti klimatologi di Imperial College London, Inggris, rumah dan bangunan di banyak negara di Eropa tidak didesain untuk suhu udara lebih dari 25 derajat Celsius. Isu ini, dia menambahkan, tambah serius di Eropa Utara di mana bangunannya didesain menjebak panas di dalam ruangan-ruangannya untuk membantu penghuninya lebih mampu bertahan dalam udara dingin.

"Menyebabkan suhu dalam rumah menjadi sangat panas saat ada heat wave," katanya sambil menambahkan, "Hanya sebagian kecil saja dari rumah dan bangunan-bangunan itu yang sudah memiliki penyejuk udara (AC)."

Banyak kota juga tidak memiliki infrastruktur untuk bisa menjaga masyarakatnya tetap sejuk dalam situasi seperti sekarang. Infrastruktur itu semisal ruang dan akses ke taman dan pepohonan serta badan air. Termasuk ketiadaan standar tindakan kedaruratan untuk menolong mereka yang paling berisiko.

Dan, sayangnya, karena perubahan iklim, gelombang panas menjadi lebih sering, lebih panas dan lebih lama daripada sebelum-sebelumnya. Berdasarkan satu pemodelan, gelombang panas pada 2019 telah menjadi penyebab kematian 356 ribu kematian di dunia.

POLITICO, BBC, ABC, NYTIMES

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

10 jam lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

12 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

14 jam lalu

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terpanas di dunia, sebagian besar adalah negara kepulauan yang suhu udaranya dipengaruhi oleh kenaikan suhu air laut.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

21 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya