Mati Terdampar di Kulon Progo, Kondisi Hati Hiu Tutul Hancur

Rabu, 27 Juli 2022 12:20 WIB

Proses evakuasi hiu tutul yang ditemukan mati di Pantai Congot Kulon Progo, Rabu, 27 Juli 2022. (Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan fakta menarik di balik kematian hiu tutul yang ditemukan terdampar di muara Sungai Bogowonto, Pantai Congot, Temon, Kulon Progo, pada Rabu, 27 Juli 2022.

"Hasil otopsi sementara saat tubuh hiu itu dibelah dan dicek organnya, hatinya sudah dalam kondisi hancur, sementara organ lain utuh," kata personel Polisi Hutan BKSDA Yogyakarta, Gunadi.

Predator dengan panjang total 8,7 meter itu awalnya sempat diduga mati akibat perburuan liar yang ditandai dari bekas luka tembak di bawah insang bagian kanan sebesar jari orang dewasa.

"Tapi ternyata luka tembak itu hanya bisa melukai permukaan tubuhnya, sedalam 2 cm saja dari tebal dagingnya yang 50 cm," kata Gunadi.

Adapun bekas luka tembak dengan alat semacam jangkar itu sama sekali tak menembus bagian organ dalam, termasuk hati hiu tersebut. "Itulah yang sedang kami telusuri, kenapa bagian hati hiu itu bisa hancur, kalau luka tembak itu dugaan kami bukan sebab utama kematiannya," kata Gunadi.

Advertising
Advertising

Gunadi memprediksi hiu itu sudah lebih dulu mati di lautan sebelum terseret arus dan akhirnya terdampar di Pantai Kulon Progo. "Habitat asli hiu itu di lautan dalam, kurang lebih di kedalaman 100 meter, tak pernah terlihat di permukaan dari pesisir selatan ini," ujarnya. Dia belum bisa menyimpulkan kapan persisnya kematian hiu yang terdampar sejak Selasa petang itu.

Adapun data hiu tutul mati itu, antara lain memilili panjang sirip pectoral/sirip dada 136 cm, sirip dorsal/sirip punggung 83 cm, sirip dorsal 2/sirip punggung 2 37 cm, sirip pelvic/ sirip perut 43 cm, dan sirip anal/sirip dubur 45 cm.

Adapun panjang sirip caudal/sirip ekor 200 cm, lebar kepala 155 cm, lebar dada (antara sirip dorsal 1 dan 2) 220 cm, lebar mulut ikan 108 cm, panjang total.ikan 870 cm, lebar total ikan 440 cm, lingkar kepala 310 cm, dan berat ikan masih belum diketahui.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, mengatakan tim sempat kesulitan evakuasi hiu tutul yang ukurannya bongsor tersebut. Tim akhirnya memutuskan menggunakan alat berat dan puluhan relawan untuk membantu menguburkannya di area dekat penemuan bangkai hewan itu.

"Hiu itu ditemukan kemarin malam, namun hari ini sudah berhasil dievakuasi dan dikuburkan dekat muara Pantai Congot," kata Aris.

Baca:
Hiu Tutul 8,7 Meter Mati Terdampar di Pantai Kulon Progo, Ada Luka Tembak

Berita terkait

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

5 hari lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

12 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

23 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

35 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

40 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

41 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

42 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

50 hari lalu

97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

52 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

54 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya