Kereta Terakhir Bagi Indonesia

Reporter

Editor

Selasa, 24 Februari 2009 10:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Saat ini, nanoteknologi menjadi kata kunci perkembangan teknologi di masa mendatang. Nanoteknologi akan mendorong bisnis dan peningkatan perekonomian sebuah bangsa sehingga semua negara jorjoran mengeluarkan dana untuk penguasaan nanoteknologi. "Mereka berkompetisi untuk menguasai nanoteknologi, agar dapat menguasai dunia," kata Nurul Taufiqu Rochman, peneliti nanoteknologi.
Banyak pakar teknologi yang percaya bahwa nanoteknologi mampu membawa impian menjadi kenyataan. Nurul mengatakan, dengan bermain pada skala nano, manusia dapat memanipulasi dan menyusun atom demi atom atau molekul demi molekul untuk memperoleh benda unik yang jauh lebih kuat dan memiliki kemampuan lebih tinggi daripada material mikro yang ada saat ini. "Lewat eksplorasi kemampuan material berstruktur nano yang unik, dalam waktu singkat berbagai produk nano akan mendominasi pasar dan mengeliminasi produk konvensional yang tidak bersaing," katanya.
Sayangnya, perkembangan nanoteknologi di Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara lain. "Memang istilah nanoteknologi belum terlalu lama dikenal, namun negara-negara di dunia telah melakukan riset-riset yang mendasari nanoteknologi, sedangkan Indonesia baru memulai," kata Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia itu.
Nurul menyatakan saat ini ketertarikan berbagai stake holder di Indonesia pada nanoteknologi sudah menggembirakan. Meski demikian, ketertarikan itu belum cukup karena Indonesia perlu melakukan serangkaian gerakan massal untuk memperbaiki ketertinggalan. "Indonesia memiliki peluang yang bisa kita kompetisikan, yaitu berupa sumber daya alam dan energi yang berlimpah," ujarnya. "Kita punya batu bara, besi, zirconia, bauksit, dan mineral yang jika diolah menjadi partikel nano harganya bisa mencapai ribuan dolar."
Indonesia, kata dia, harus memasuki dunia nanoteknologi dengan memanfaatkan semua potensinya sebelum jatuh dalam kebangkrutan. "Bagi Indonesia, nanoteknologi akan menjadi kereta terakhir yang dapat membawa negara ini memasuki kompetisi global di masa mendatang," ujarnya.
Alat penghancur mekanik baru yang dibuat Nurul dan kawan-kawan dapat menjadi batu lompatan untuk merintis pengembangan nanoteknologi di Indonesia. Dia berharap penemuan alat-alat penghasil partikel nano ini akan membantu para peneliti di dalam negeri. "Sehingga, kalau mereka ingin mendesain suatu material, prosesnya tak perlu ke luar negeri, cukup di Indonesia saja," ujarnya. "Nanti karakterisasinya bisa di luar negeri, sehingga kita menguasai prosesnya."
TJANDRA

Berita terkait

Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

31 Desember 2022

Peneliti Nanoteknologi Unpad Raih Penghargaan Inovasi Berhadiah Rp 65 Juta

Unpad mengumumkan hasil penilaian itu di acara Apresiasi Inovasi di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung.

Baca Selengkapnya

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

24 November 2022

Unpad dan Iran Jalin Kerja Sama Nanoteknologi, Ini Manfaatnya

Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalin kerja sama dengan Iran Nanotechnology Initiative Council (INIC).

Baca Selengkapnya

V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

3 April 2022

V-KOOL Bawa Kaca Film Nonmetal Terbaru di IIMS 2022

Kaca film V-KOOL V8 New Black Series terdiri VRX 60 dan VRX 15 dengan VLT 58 persen dan 21 persen. Produk edisi terbatas juga ada di IIMS Hybrid 2022.

Baca Selengkapnya

Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

16 Oktober 2019

Udara Berkualitas dengan Teknologi Nanoe Panasonic

Panasonic menawarkan solusi dengan sejumlah produk berteknologi Nanoe yang dapat meningkatkan kualitas kebersihan udara.

Baca Selengkapnya

Ini Bubur Kayu Sekuat Baja, Material Masa Depan  

24 Mei 2016

Ini Bubur Kayu Sekuat Baja, Material Masa Depan  

Material hasil olahan bubur kayu yang dimaksud adalah nanocrystalline cellulose (NCC).

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Jepang Bikin E-Skin, Bikin Manusia Bak Ponsel Pintar  

20 April 2016

Ilmuwan Jepang Bikin E-Skin, Bikin Manusia Bak Ponsel Pintar  

Dengan menempatkan kulit tipis elektronik pada tubuh, Anda dapat memantau detak jantung serta kesehatan umum Anda.

Baca Selengkapnya

Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

25 Januari 2016

Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

Ada alat pencegah kehamilan alias kontrasepsi berbentuk microchip. Bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

18 Desember 2015

TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

Jubah menghilang ini berukuran nanometer dan berbahan mikroskopis tipis.

Baca Selengkapnya

Hemat Energi, Material Super-Tipis Ini Bisa Bikin Sejuk  

20 Oktober 2015

Hemat Energi, Material Super-Tipis Ini Bisa Bikin Sejuk  

Sejenis material supertipis baru sanggup menyejukkan bangunan tanpa memerlukan listrik.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembangkan Sendiri Alat Nanoteknologi  

3 Oktober 2013

Indonesia Kembangkan Sendiri Alat Nanoteknologi  

Beberapa alat nanoteknologi sudah dibuat sendiri oleh peneliti nano Indonesia, bahkan dijual ke negara lain.

Baca Selengkapnya