Orang Masih Bicara Teknologi 5G, Rusia Sudah Ingin Kuasai Jaringan 6G pada 2025

Sabtu, 30 Juli 2022 18:55 WIB

Ilustrasi jaringan teknologi 6G. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia nampaknya tertarik untuk mengembangkan jaringan 6G. Artinya, mereka telah melewati tahap pengembangan jaringan 5G. Melansir gizchina.com, Skolkovo Institute of Science and Technology and the Institute of Radio Manufacturing Science diharapkan mendapatkan lebih dari 501 juta dollar Amerika pada 2025 mendatang untuk riset standar komunikasi 6G.

Ambisi Rusia mengembangkan teknologi 6G didukung pendanaan penuh pemerintah, seperti yang disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Chernyshenko. Ia mengatakan kepada kementerian terkait untuk menyediakan dana tambahan bagi penelitian dan pengembangan 6G sehingga 1 Agustus 2025 bisa dijalankan.

Jaringan 6G Vs Teknologi 5G

Dilansir dari techtarget.com, jaringan nirkabel generasi keenam atau 6G merupakan perkembangan dari teknologi 5G. Banyak keunggulan tersendiri dari jaringan 6G, salah satunya mampu menyediakan kapasitas yang lebih tinggi dan latensi yang jauh lebih rendah. Misalnya dalam mendukung komunikasi latensi satu mikrodetik, akan terasa seribu kali lebih cepat daripada throughput satu milidetik.

Lalu tingkat kapasitas dan latensi akan mendukung konektivitas nirkabel, kognisi, penginderaan, dan pencitraan. Dengan 6G, titik akses akan mampu melayani banyak akses ganda pembagian frekuensi orthogonal secara bersamaan.

Kehadiran teknologi 6G diharapkan dapat menjadi wadah kerja sama dengan artificial intelligence (AI). Selain itu, teknologi 6G membuat infrastruktur komputasi yang lebih baik, termasuk keputusan tentang penyimpanan, pemrosesan, dan berbagi data.

Advertising
Advertising

Cara kerja jaringan 6G ialah dengan meggunakan frekuensi yang berbeda untuk mengukur penyerapan dan menyesuaikan frekuensi yang sesuai. Hal ini dapat terjadi ketika atom dan molekul memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik.

Pengoperasian 6G sendiri dengan menggunakan akses radio terdistribusi (RAN) dan spektrum terahertz (THz) yang lebih tinggi. Hal ini akan meingkatan pembagian spektrum untuk setiap perangkat.

Belum ada yang tahu pasti mengenai kecepatan koneksivitasnya, namun dosen senior di University of Sydney, Mahyar Shirvanimoghaddam mengabarkan bahwa data puncak teoritis 6G mencapai satu terabyte per detik untuk data nirkabel.

Jaringan 6G akan memiliki implikasi besar bagi banyak pendekatan pemerintah dan industri terhadap keselamatan publik dan perlindungan aset penting. Misalnya untuk mendeteksi ancaman, pemantauan kesehatan, fitur dan pengenalan wajah, pengambilan keputusan di bidang-bidang seperti penegakan hukum dan sistem kredit sosial.

FATHUR RACHMAN

Baca: Pemerintah Korea Selatan Ingin Prototipe 6G Siap pada 2026

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

3 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

3 jam lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

14 jam lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

14 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

21 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

22 jam lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya